Gotong Royong Rutin, Pemuda Kubu Kelod Jaga Lingkungan dan Eratkan Persaudaraan

Bungkulan, Buleleng – Semangat gotong royong terus menyala di Banjar Kubu Kelod, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan. Setiap minggu pagi sejak pukul 07.30, para pemuda-pemudi yang tergabung dalam kelompok Putra Sesana melaksanakan aksi bersih-bersih lingkungan dengan penuh semangat.

Kegiatan ini tak hanya bertujuan menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan sosial di kalangan generasi muda. Sekitar 20 orang pemuda-pemudi masih aktif turun tangan secara rutin. Sebagian lainnya yang sudah bekerja tetap mendukung meski belum bisa ikut penuh.

- Advertisement -

“Gotong royong ini kami lakukan setiap minggu untuk menjaga keseimbangan alam dan mempererat persahabatan,” ujar Pande Pidiawan (15), salah satu peserta aktif kegiatan.

Ketua pemuda-pemudi Putra Sesana, Kadek Widiana, S.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aktivitas fisik. Menurutnya, gotong royong merupakan bentuk tanggung jawab sosial terhadap desa dan lingkungan sekitar.

“Ini mengajarkan kami nilai solidaritas, disiplin, dan tanggung jawab. Kami ingin lingkungan tetap bersih dan sehat, sambil terus memperkuat hubungan antar pemuda,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari masyarakat dan tokoh adat setempat. Ketut Soma Dana, Kepala Dusun Banjar Kubu Kelod, mengapresiasi keterlibatan aktif generasi muda.

- Advertisement -

“Ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dan tradisi kebersamaan yang sudah diwariskan secara turun-temurun,” ujarnya.

Dampak positif kegiatan gotong royong kini mulai terasa. Lingkungan Banjar menjadi lebih bersih dan nyaman, memberikan dampak langsung terhadap kesehatan dan kenyamanan warga. Kebersamaan dalam kegiatan ini juga mempererat komunikasi antarwarga.

Ke depannya, para pemuda-pemudi berencana menggandeng lebih banyak warga agar ikut terlibat. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pun mulai digalakkan.

“Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi kewajiban kita bersama sebagai warga Banjar. Dengan gotong royong, kita tidak hanya membersihkan fisik, tapi juga memperkuat ikatan sosial yang menjadi pondasi masyarakat kita,” pesan Kadek Widiana. (*)

Kontributor :Ni Ketut Werestini (Mahasiswa STAH Negeri Mpu Kuturan, Prodi Pendidikan Agama Hindu)

Catatan : Berita ini ditayangkan untuk melengkapi tugas mata kuliah di STAH Negeri Mpu Kuturan, Singaraja. Tulisan ini telah melalui seleksi dan tahapan editing sudah sesuai dengan kaidah jurnalistik. Kami terbuka menerima tulisan dari hasil reportase dari mahasiswa sesuai ketentuan/kebijakan redaksi kami.

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts