Singaraja, koranbuleleng.com | Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula memiliki potensi pada bidang industri kain yakni kain tenun ikat. Kerajinan kain tenun ikat Desa Sembiran sudah diwariskan sejak turun temurun.
Dengan demikian, Pemerintah Provinsi Bali, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Dekranasda Kabupaten Buleleng, dan Pemkab Buleleng ingin membangkitkan kembali kain tenun ikat Desa Sembiran. Pengembangan tersebut dimulai dari perbaikan kualitas kain.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Diversifikasi dan Peningkatan Kualitas Tenun Ikat kepada pengerajin kain tenun ikat Desa Sembiran, Senin 24 Juni 2019.
Acara yang dipusatkan di Kantor Kepala Desa Sembiran ini dibuka oleh Ketua Dekernasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster.
Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng Ny. Aries Suradnyana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Putu Astawa, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng Drs. Ketut Suparto.MMA, dan Camat Tejakula Drs. Nyoman Widiartha. Bimtek ini diselenggarakan selama empat hari dengan mendatangkan narasumber Nyoman Sudira pengerajin berpengalaman dari Kabupaten Kelungkung.
Selama ini, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Buleleng terus berupaya untuk menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa serta membina penemuan dan penggunaan teknologi baru dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi budaya-budaya lokal yang mempengaruhi kerajinan di daerah tersebut.
Kain tenun ikat Desa Sembiran diketahui memiliki kualitas ketahanan luntur warna yang kurang baik. Sehingga, kain tenun ikat Desa Sembiran kurang diminati. Melihat permasalahan tersebut, Disdagperin dan Dekranasda Kabupaten Buleleng berupaya memperbaiki masalah tersebut.
Dengan memagangkan salah seorang pengerajin tenun dari Desa Sembiran ke Klaten, Jawa Tengah. Bukan hanya itu. Pelatihan-pelatihan ketahanan luntur warna juga dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan tambahan bagi pengerajin desa Sembiran.
Hal ini diungkapkan Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng Ny. Aries Suradnyana saat ditemui usai pembukaan Bimtek. Istri dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tersebut juga mengatakan, pelatihan ini juga sudah dilakukan tahun lalu. Ia menambahkan, Pelatihan ini diselenggarakan berkat kerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali.
“Saya berharap, kegiatan ini dapat terus terlaksana di tahun-tahun mendatang sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih memiliki kualitas,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, Bimtek ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas SDM. Karena menurutnya, peningkatan industri harus dilakukan dari hulu sampai hilir. Ia juga menambahkan, Bimtek ini juga diselenggarakan untuk membuat teknik kain tenun tersebut lebih berkualitas sehingga segmen pasar akan semankin meningkat.
“Disisi lain ini juga sebagai upaya pelestarian kain tenun ikat Desa Sembiran, apa yang menjadi kearifan lokal dari desa sembiran ini. Kearifan lokal ini jangan sampai diubah-ubah lagi agar motif khas kain tenun ikat desa Sembiran tidak hilang,” katanya. |R|