Singaraja | Memasuki Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Buleleng Bali ada pemandangan yang cukup menarik disisi kanan dan kiri jalan. Sejumlah spanduk berukuran kecil banyak terpasang. Spanduk itu bagian dari kampanye warga Desa Sidatapa untuk pelestarian alam.
Mulai tentang perang terhadap sampah plastik, Larangan untuk menembak Burung serta ajakan untuk menanam pohon. Sejumlah kegiatan ini terus digelar oleh warga Desa Sidatapa sejak setahun lalu.
Seperti yang dilakukan pada Minggu (27/3) Warga Desa Sidatapa secara gotong royong melakukan penanaman pohon di pinggir jalan Desa Sidatapa. Warga Desa yang turun ke jalan ini dari berbagai latar belakang, mulai petani, pedagang, pemuda dan pengusaha desa setempat.
Bukan hanya itu, sejumlah Klub Motor seperti Nosi Club dan BATA Club Adventure juga ikut urun tangan menanam ratusan pohon di sepanjang jalan raya Desa Sidatapa.
Jenis pohon yang ditanam yakni 200 Pohon Pucuk Merah, 700 pohon glodok dan ratusan tanaman Gemitir. Salah satu tokoh muda Desa Sidatapa, Wayan Ariawan yang juga aktifis Buleleng Harmoni mengungkapkan tiga fokus pelestarian alam ini tidak ada unsur pemaksaan terhadap warga.
“Siapa yang mau, ayo bergabung bersama. Teman-teman kita ini ada dari berbagai latar pekerjaan dan komunitas. Ada klub motor, ada kelompok tani, ayo bergabung kita sama-sama hijaukan desa kita,” ujar Ariawan.
Komang Arya, salah satu warga Desa Sidatapa juga mengakui hal yang sama bahwa tidak ada pemaksaaan ketika sebagian masyarakat melakukan aksi pelestarian alam di Desa Sidatapa. Namun, lama kelamaan aksi ini justru memicu ketertarikan warga lainnya.
“Awalnya dari Desa , tokoh-tokoh desa juga meminta kami untuk merawat lingkungan di sekitar kita dulu, tidak boleh buang plastik sembarangan. Saya kadang kalau keluar desa beli minuman dengan kemasan plastik tidak berani buang sembarangan, lebih baik saya bawa pulang dan kumpulkan di rumah,” ujar Aria.
Aksi ini menyasar seluruh lapisan masyarakat di Desa Sidatapa. Sosialisasi sangat gencar dilakukan sehingga sejumlah kelompok tani juga ikut mendukung gerakan pelestarian alam yang digagas Desa Sidatapa ini.
Ketua Kelompok Tani Bujana Sari Desa Sidatapa, Ketut Budiasa mengungkapkan kelompok-kelopom tani di Desa Sidatapa juga sudah satu suara untuk menjaga kelestarian alam. Kini, para petani di Desa Sidatapa juga cukup getol membersihkan berbagai sampah dari areal tegalan dan lahan-lahan pertanian mereka.
“Ini untuk kepentingan kita bersama, jadi tidak susah untuk mengajak warga untuk ikut menanam pohon dan melestarikan lingkungan sekitar kita. Sebagain petani di desa kami sudah sadar dengans endirinya, jika ada sampah plastik di tegalan langsung diambil dan dikumpulkan supaya tidak berserakan. Itu kan berbahaya untuk tumbuh kembang tanaman,” ujar Budiasa.
Yang menjadi pemandangan menarik dalam agenda penanaman pohon di Desa Sidatapa yakni sejumlah klub motor di Desa setempat juga ikut melakukan kegiatan positif ini.
Ketua NOSI Club Ketut Sudika alias Slayer mengungkapkan dua klub motor di Sidatapa NOSI Club dan Bata Adventure Club sudah rutin mengikuti agenda-agenda penghijaun dan pelestarian lingkungan ini.
“Kami memberi support, turun langsung bersama kawan-kawan satu desa. Ini kepentingan kita bersama, untuk menjaga desa kita lebih hijau, lebih bersih,” ujar Slayer.
Bahkan klub-klub motor di Desa Sidatapa juga sering mengundang klub-klub lain dari luar desanya untuk ikut turun tangan melakukan penghijauan. Menurut Slayer, klub-klub motor ini juga melakukan sosialisasi dari warga ke warga untuk ikut serta pelestarian alam ini.
Menurut Slayer, untuk mensosialisasikan agenda penanaman pohon, perang sampah plastik ini tidak perlu mencari tempat yang formal.
“Kadang kami dijalan meminta warga secara langsung supaya tidak buang sampah sembarangan. Ini bagian dari sosialisasi juga kan. Pokoknya dari warga ke warga lah sosialisasinya,” terangnya
Selain penghijauan, warga Desa Sidatapa juga semakin intensif “perang” terhadap sampah plastik serta melarang warga untuk menembak burung. Semua program ini menjadi satu kesatuan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam. Setiap minggu, warga Desa Sidatapa terkadang melepaskan berbagai jenis burung. Warag Sidatapa cukup paham bahwa Burung adalah salah satu predator pemangsa hama pada pohon cengkeh.|NP|