Warga Desa Patemon saat melakukan evakuasi jenazah warga setempat yang ditemukan tenggelam di Sungai Saba |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Warga desa Patemon, Kecamatan Seririt digemparkan dengan temuan jenazah warga setempat, Wayan Mara, 81 tahun di Sungai Saba. Korban ditemukan dalam kondisi tenggelam, Rabu 30 September 2020 sekitar pukul 17.30 Wita.
Pria sepuh yang diketahui tinggal di Banjar Dinas Sema, Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini diketahui sering linglung karena faktor usia yang sudah senja. Warga mencurigai, korban tenggelam di sungai karena sebelumnya hendak mandi dan tercebur ke sungai.
Jenazah korban pertama kali diketahui oleh Perbekel Desa Patemon, Ketut Winaya. Winaya melihat jasad korban Wayan Mara yang tenggelam di sungai dan hanya terlihat bagian kepala mengambang di permukaan air sungai. Saat itu, Perbekel yang tinggal di Banjar Dinas Apit Yeh, Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini tengah melintas di tepi sungai.
Perbekel langsung meminta warga untuk melakukan evakuasi jasad dari air sungai. Sejumlah warga sekitar termasuk pihak keluarga yang menerima informasi itu pun langsung mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke rumah duka, dan melapor ke Polsek Seririt. Pihak kepolisian bersama salah satu petugas medis dari Puskesmas Seririt yang turun langsung melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban.
Kapolsek Seririt, Kompol Gede Juli mengatakan, dari hasil pemeriksaan, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban Wayan Mara. Korban meninggal diduga karena tenggelam di sungai yang memiliki kedalaman sekitar 2 meter tersebut.
“Tidak diketahui kejadian jelasnya. Mungkin saja korban terpeleset saat melintas sehingga tercebur sungai. Yang jelas tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan terhadap anak korban, Kadek Sama, sebelumnya ayahnya sempat pergi meninggalkan rumah pada pagi hari sekitar pukul 06.00 Wita. Kadek Sama saat itu melihat kamar ayahnya sudah dalam keadaan kosong.
Pihak keluarga berusaha mencari di sekitar Desa Patemon dan juga mengumumkan melalui Facebook. Namun saat dilakukan pencarian korban tidak kunjung ditemukan.
Sore harinya anak korban baru mendapat informasi dari warga bahwa ayahnya ditemukan warga tenggelam di sungai Saba. Selanjutnya ia menuju ke lokasi untuk memastikan informasi itu.
“Sebelumnya korban sudah 3 kali ditemukan kebingungan sendiri di sekitar sungai tersebut. Dari pihak keluarga telah mengikhlaskan atas meninggalnya korban dan meminta tidak dilakukan otopsi,” tutupnya. |ET|