Singaraja| Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara fogging dilakukan secara serentak di Kabupaten Buleleng untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty sebagai nyamuk penular virus demam berdarah, Jumat (1/4). Agenda PSN ini juga disertai dengan penaburan bubuk abate yang dipimpin langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di Kelurahan Paket Agung.
Selain fogging sebagai salah satu upaya untuk PSN, penaburan bubuk abate ini juga dianggap efektip memberantas berbagai macam insekta air. Abate ini sangat manjur membunuh larva nyamuk, terutama nyamuk penyebab demam berdarah. Siklus perkembangbiakan nyamuk mempunyai empat fase yaitu telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa. Siklus itu akan berjalan selama satu selama kurang lebih dua puluh hari.
Bupati Putu Agus Suradnyana mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Menurutnya, PSN ini merupakan salah satu langkah paling tepat untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, untuk mengantisipasi demam berdarah di Kabupaten Buleleng.
“Saya lebih menyarankan masyarakat untuk ikut serta melakukan PSN, karena dengan langkah itu, langsung bertujuan untuk memberantas sarang nyamuk, termasuk menebarkan bubuk abate. Kalau foging itu hanya langkah terakhir, karena hanya nyamuk dewasa saja yang mati,” Jelasnya.
Sejauh ini, sudah ad 10 warga Buleleng yang meninggal akibat demam Berdarah, dan 500 orang lebih di rawat di rumah sakit. Meskipun Kasus Demam Berdarah (DB) Di Kabupaten Buleleng sangat tinggi Pemkab Buleleng tidak menetapkan kondisi itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menurut Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra ada sejumlah parameter yang menjadi pertimbangan untuk penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait dengan tingginya kasus Demam Berdarah (DB) di kabupaten Buleleng. Salah satunya yakni adanya peningkatan jumlah kasus yang mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun dan periode sebelumnya.
“Parameternya harus terjadi peningkatan kasus yang mencapai dua kali lipat dari tahun sebelumya bukan adanya korban jiwa. Kalau dilihat datanya, hingga bulan Februari 2016, jumlah peningkatan kasusnya hanya mencapai 40 persen dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama,” urai Sutjidra.
Nyoman Sutjidra juga mengajak masyarakat Buleleng untuk melakukan pencegahan dan antisipasi terhadap demam Berdarah melalui Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN).
“Cara pencegahan yang paling utama dengan menerapkan PSN. Karena melalui PSN kita bisa memutus mata rantai perkembangan Nyamuk penyebab demam berdarah, baru kemudian kita lakukan abatesasi. Sementara fogging adalah langkah terakhir yang dilakukan,” tambahnya membenarkan pernyataan Bupati.|RM|