Bali Mulai Tata Ekosistem Startup

Denpasar, koranbuleleng.com | Di era kemajuan teknologi informasi ini, di Bali sebenarnya banyak bermunculan strartup muda, namun sejauh ini ekosistemnya belum terkoneksi satu sama lain.

Untuk menata ekosistem startup yang lebih bagus, Bali mulai melakukan langkah aktif untuk memunculkan iklim tersebut dengan menghadirkan Bali Startup Summit, 2-3 Desember2021.

- Advertisement -

Chairman Bali Startup, I Made Artana, mengatakan ini sebuah kampanye startup di Bali yang bertujuan untuk mengaktifkan ekosistemnya. Selama ini, banyak Startup muda Bali belum terkumpul sehingga agenda Bali Startup Summit ini menjadi jalan untuk membangkitkan startup di Bali.

Bali Startup Summit ini juga diyakini menghasilkan berbagai rekomendasi yang berisi rencana ke depan untuk iklim kreatifitas dan teknologi.

“Kita berharap bisa mewujudkan Bali sebagai salah satu silicon Indonesia yang berbasis di Bali.” terang Artana.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sempat membuka Bali STARTUP SUMMIT di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, pada Kamis 2 Desember 2021.

- Advertisement -

Ia mengatakan era layanan berdasarkan digital dan sebisa mungkin meminimalisir kontak langsung. Untuk itu kreativitas para startup muda Bali di tengah pandemic dinilai ini sudah tepat.

Tokoh Puri Ubud itu menjelaskan jika selama ini pemerintah sudah bekerja dan berusaha ke arah digital. Salah satunya adalah dengan pemasangan wifi di 9.400 Desa pada tahun 2018 yang diinisiasi oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

“Meskipun penggunaan wifi itu belum optimal, namun setidaknya perangkat sudah ada. Sehingga saya harap adik-adik bisa menjadi pelopor agar digitalisasi semakin cepat terealisasi,” imbuhnya.

Wagub Cok Ace juga menambahkan agenda Bali Startup Summit dengan tema “#SiliconBali Enabling Bali as Digital Startup Paradise” diharapkan akan menjadi ajang bertemunya kalangan pelaku startup, mahasiswa dan pelajar. 

Momentum ini merupakan saat yang tepat untuk memunculkan potensi kreativitas generasi muda yang ada di Bali. “Bali Startup Summit juga merupakan peluang bagi UMKM atau Start Up Business lokal yang ada di Bali untuk mengkomersialisasikan produknya agar dapat bersaing dengan produk nasional dan internasional. Serta mendapatkan manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Bali,” tandasnya.

Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, mengatakan Bali menjadi pulau digital dan dipenuhi startup baru bukanlah mimpi, namun harus menjadi visi bersama. Bali bisa menjadi penggerak digitalisasi di luar pulau Jawa. “Bagaimana pun Bali merupakan episentrum pariwisata di Indonesia, sehingga bisa dijadikan magnet bagi startup baru,”terang Trisno.

Pandemi COVID-19 telah mengakselerasi transformasi digital di Bali dan Indonesia khususnya. Ia mengibaratkan kebiasaan yang mungkin akan terjadi 5 tahun atau 10 tahun ke depan sekarang sudah ada, terutama digitalisasi. “55% orang Indonesia sudah terpapar digital, dan 45% orang Indonesia sudah terbiasa belanja online. Jadi saya kira angka tersebut merupakan langkah bagus,” imbuhnya.

Saat ini posisi Indonesia untuk start up berada di posisi 45 secara global serta posisi 10 se-ASEAN. “Perkembangannya di Indonesia sangat cepat, jadi saya yakin Indonesia bisa menjadi basis startup dan Bali terutama bisa menjadi salah satu pelopor,” terangya. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts