Singaraja, koranbuleleng.com | Uji coba pembersihan pipa air minum dengan menggunakan Nitrogen, pertama kali diujicobakan di Kabupaten Buleleng. Uji coba tersebut dilakukan di pipa transmisi milik Perumda Tirta Hita Buleleng, sepanjang 4,2 Kilometer, Rabu 14 April 2022 pagi.
Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana mengatakan pembersihan pipa air minum dengan nitrogen bekerjasama dengan perusahan Ssenypang asal Korea Selatan. Pembersihan dengan menggunakan nitrogen tersebut, dimulai dari pipa transmisi yang ada di Jembatan Banjar Dinas Bangkiang Sidem, Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng, hingga reservoir yang ada di wilayah Banjar Dinas Bantang Banua, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, dengan panjang 4,2 Kilometer.
Lestariana menyebut, dengan jarak yang lumayan panjang dan diameter pipa 150 Milimeter tersebut, pembersihan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Mulai dari memasukan gas nitrogen di inlet pipa hingga nanti hasil pembersihannya keluar di reservoir. Selain itu, jumlah nitrogen yang dibutuhkan mencapai 350 tabung gas nitrogen.
“Kami tidak dikasih mesin, kami disini dipilih untuk melakukan demonstrasi ini. Biaya untuk demonstrasi ini dari pihak SSenypang. Ini diperkenalkan pertama kali di Indonesia khususnya di Buleleng,”ujarnya.
Kata Lestarianan, pembersihan dengan menggunakan gas nitrogen ini, selama ini belum pernah dilakukan. Biasanya pembersihan pipa dilakukan dengan air yang bertekanan tinggi. Hal itu pun dianggap tidak efektif dan bisa memperkecil ukuran pipa. Karena kotoran yang selama ini menempel di pipa tidak bisa dibersihkan seluruhnya. Sehingga bisa mengganggu Kesehatan.
“Tapi dengan teknologi ini diyakini efektif dapat membersihkan pipa. Setelah dibersihkan nanti diameternya kembali seperti semula, tidak terhalang kotoran lagi. Dari sisi umur juga bisa lebih awet. Kualitas air juga lebih bersih. Juga bisa mendeteksi kebocoran pada pipa. Karena akan keluar gasnya,”kata dia.
Lestariana menambahkan, saat ini pipa sepanjang 4,2 Kilometer tersebut sudah berumur 42 tahun, dan belum pernah diganti hingga saat ini. Sehingga pipa tersebut banyak yang bocor dan berkerak. Selain itu, untuk mengganti pipa tersebut membutuhkan biaya yang besar. Nantinya, jika pembersihan dengan menggunakan nitrogen tersebut dianggap efektif, pihaknya pun akan melakukan pembersihan ke pipa yang lainnya.
“Jika ini bagus dan benar-benar efektif, tentu dapat kami adopsi untuk lokasi percontohan. Nanti bisa dilanjutkan oleh perusahaan air minum lainnya,”ucapnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Direktur Utama Ssenypang Kim Byeong Jun mengatakan pembersihan dengan nitrogen ini dilakukan dengan cara menyambung tabung gas dengan pipa yang disambungkan ke mesin. Nitrogen yang bertegangan tinggi tersebut, akan dikonversi oleh mesin menjadi tekanan rendah. Sebelum dilakukan pembersihan, air di dalam pipa akan dikuras dahulu menggunakan gas. Setelah kering, akan dilanjutkan proses pembersihan pipa dengan menggunakan nitrogen tersebut.
“Teknologi tekanan rendah yg masuk ke dalam pipa menciptakan daya gesek untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam pipa. Nitrogen, gas sangat aman dan ringan tidak memiliki reaksi buruk. Banyak berpikir nitrogen sama dengan udara biasa, tapi cara kerjanya berbeda. Nitrogen massa dan beratnya sangat ringan sehingga tidak merusak pipa,” kata dia.|YS|