Singaraja, koranbuleleng.com | Banyak produk makanan maupun kosmetik yang tidak sesuai izin beredar di masyarakat dan sangat membahayakan bagi kesehatan. Hal ini menjadi perhatian Komisi IX DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana.
Komisi IX DPR RI bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar, menyosialisasikan mengenai produk makanan menyasar masyarakat di Banjar Dinas Bingin Banjah, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Dalam sosialisasi itu, Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diminta agar membuat produk makanan tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya dan merugikan masyarakat luas. Selain itu, masyarakat juga di berikan pemahaman mengenai makanan dan juga obat-obatan yang aman.
“Apalagi di bulan puasa ini, kan ada makanan seperti takjil dan juga produk makanan lain. Karena ketidaktahuan mereka, jadi sering menggunakan bahan berbahaya. Kalau ini dikonsumsi kan dapat merusak kesehatan,” kata Kariyasa Adnyana.
Sejauh ini Kariasa mengakui jika masih banyak ditemukan produk UMKM yang beredar tidak sesuai ketentuan. Selain itu, masyarakat juga banyak yang kurang paham dalam mengetahui apakah makanan atau produk-produk kosmetik berbahaya atau tidak.
“Kami dengan BPOM turun melakukan sosialisasi untuk bisa mengedukasi masyarakat, agar mengonsumsi makanan sehat,” harap Kariyasa Adnyana.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Substansi Penindakan BPOM Denpasar, Wayan Eka Ratnata, tak menampik jika banyak ditemukan produk yang tidak sesuai beredar di masyarakat. Hanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kendala dalam melakukan pengawasan di lapangan.
Sehingga, pengawasan juga perlu dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan cara memilih produk yang sesuai, termasuk juga kesadaran dari pelaku UMKM menghasilkan produk yang tidak menggunakan bahan berbahaya.
“Kami jelaskan mana bahan yang boleh digunakan dan tidak. Saya akui, banyak ditemukan produk tidak sesuai. Dengan sosialisasi ini kami harap masyarakat bisa paham,” pungkas Eka Ratnata. │ET│