Singaraja, koranbuleleng.com │ Progres pembangunan shortcut Singaraja-Mengwitani titik 7A, 7B, 7C dan titik 8 saat ini sudah mencapai 55 persen. Proyek senilai Rp145.5 Miliar itu dinilai bisa diselesaikan Oktober mendatang.
Project Manager PT Sinar Bali Bina Karya I Putu Wahyu Nayaka selaku kontraktor proyek ini mengatakan seluruh item pengerjaan sedang digarap. Mulai dari pembangunan jembatan di dua titik, pengerukan tebing, pembuatan badan jalan, dan pembangunan anjung pandang untuk penempatan patung Panji Landung sedang menyunggi Raja Buleleng Ki Barak Panji Sakti.
“Cuaca hujan memang menjadi kendala dan itu sudah kami prediksi. Jadi proyek tetap jalan. Sampai saat ini tidak pernah terjadi konflik sosial. Kami yakin proyek dapat diselesaikan tepat waktu. ” ucapnya.
Pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C dan 8 akan membutuhkan tambahan anggaran karena pekerjaan teknis. Seperti beberapa titik tebing tinggi yang harus digali. Tebing itu kemudian membutuhkan atensi penguatan yang lebih kokoh, agar tidak menimbulkan bencana longsor. Atensi penguatan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti soil nailing dan matras.
Dengan adanya pembengkakan anggaran ini, dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali. Koordinasi dilakukan untuk mendapatkan persetujuan terkait item dan kajian teknis yang digunakan untuk penguatan tebing.
“Untuk angka pasti tambahan anggarannya belum ada, kami masih harus berkoordinasi dulu dengan Balai Jalan. Minggu ini baru kami pastikan ke Balai Jalan,” tutupnya.
Shortcut titik 7A, 7B, 7C akan memangkas tikungan yang jaraknya rata-rata 200 meter. Sedangkan di shortcut titik 8 akan dibangun jalan sepanjang 1.380 meter, termasuk dua jembatan dengan masing-masing 100 meter dan 60 meter. Pembangunan titik shortcut ini pun dirancang dapat mempercepat laju kendaraan dari semula hanya 20 km per jam menjadi 60 km perjam.
Pembangunan fisik shortcut titik 3-4 dan titik 5-6 sudah selesai dilaksanakan tahun 2019, dengan anggaran sebesar Rp 325,9 miliar. Sedangkan pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C, dan titik 8 sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 dengan anggaran Rp 145,6 miliar. Dengan demikian, Kementerian PUPR sudah mengalokasikan total anggaran Rp471,5 miliar. │ET│