Singaraja, koranbuleleng.com| Siang itu, tangan kanan Komang Ardiana, 35 tahun, terlihat sangat erat membawa dua lembar kertas. Kertas itu, adalah kertas pemberitahuan penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Kartu Keluarga. Dia tampak tidak mau gegabah agar kertas itu hilang. Kertas tersebut berharga karena sebagai bukti penerima bantuan langsung tunai.
Masyarakat kini sangat mendambakan bantuan sosial, setelah ada kenaikan harga BBM. Semua sektor tersenggol oleh kenaikan harga BBM ini. Maklum, BBM sebagai sumber energi menjadi katalisator berbagai bidang.
Ardiana adalah salah satu dari ratusan warga Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, yang mengambil BLT BBM yang disalurkan melalui PT Pos Singaraja, Rabu 7 September 2022.
Dia mengaku, kesehariannya sebagai petugas kebersihan sangat merasakan dampak dari kenaikan BBM. Muaranya kenaikan harga BBM ini menaikan harga lainnya.
Ardiana mengatakan, untuk menambah perekonomian keluarganya, dia juga berjualan canang. Namun, kini harga bunga dan janur melonjak. Kini harga bunga pacar air menginjak harga Rp40 ribu per satu kresek merah besar. Sementara, janur yang sebelumnya persatu ikat besar Rp70 ribu, kini melonjak di harga Rp90 ribu. Dengan kenaikan itu, dia pun harus mengurangi isi bunga dari canangnya.
“Kenaikan BBM ini terasa. Karena kerja keluar. Bantuan ini cukup 150 ribu untuk uang bensin. Bunga sekarang naik. Karena sudah langganan tidak bisa mengurangi jumlah canangnya. Jenis bunganya aja yang dikurangi. Biasanya tiga sekarang dua,” ujarnya.
Selain penerima BLT BBM, dia juga merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga, selain BLT BBM, dia juga mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan bantuan BLT Minyak Goreng yang juga disalurkan melalui PT Pos Singaraja.
Ardiana mengaku akan menggunakan bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sementara, Executive Manager PT Pos Singaraja Muhamad Saiful Hadi mengatakan, penyaluran BLT BBM ini merupakan tahap awal, menyasar 420 keluarga di Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Masing-masing warga diberikan uang sejumlah Rp500 ribu.
Uang sejumlah Rp500 ribu itu, merupakan BLT BBM yang dibayarkan langsung selama dua bulan dan ditambah Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) senilai Rp200 ribu. “Kami diinstruksikan pemerintah untuk membayarkan sekalian sama bantuan sembako yang bulan September. Jadi nominalnya 500 ribu,” terangnya.
Dia menyebutkan, masing-masing penerima total akan menerima Rp600 ribu, selama empat bulan yakni mulai September hingga Desember 2022. Perbulan mereka akan menerima Rp150 ribu, Namun, mekanisme penyalurannya akan dibagi menjadi dua tahap. Yakni tahap pertama diberikan September 2022, sebesar Rp300 ribu. Kemudian tahap dua akan diberikan pada bulan Desember mendatang.
Di Buleleng ada 40 ribu lebih keluarga penerima BLT BBM ini. Dengan penyaluran akan dilakukan selama 14 hari. Kata Hadi, untuk mempercepat penyalurannya pihaknya pun akan membuka 19 titik selain di Kantor PT Pos Singaraja.
“Hari ini 1 kalau besok 19, karena jadwal belum fix. Kita menunggu aliran dana, nanti kalau ada kita akan ke Dinsos untuk diumumkan ke masyarakat,” kata dia.
Selain membuka penyaluran di sejumlah titik, untuk mempercepat penyaluran pihaknya juga melakukan jemput bola terhadap warga lansia dan disabilitas penerima BLT BBM. “Kita lakukan di dekat sini yang disabilitas dan lansia sudah kita antar. Data disabilitas dan lansia lainnya kita akan mintakan untuk bisa antar selanjutnya,” ucap Hadi.|YS|