Singaraja, koranbuleleng.com|Setelah sempat ditutup selama beberapa bulan karena adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pasar dan rumah potong hewan di Buleleng, segera dibuka mulai Selasa 27 September 2022.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Made Sumiarta mengatakan, Buleleng memiliki dua pasar hewan yang ada di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, dan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada. Kedua pasar hewan setelah dibuka akan diawasi ketat oleh dokter hewan dan satuan tugas PMK.
Rumah potong hewan yang ada di Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, juga akan kembali dibuka. Sama dengan pasar hewan, ketika sudah kembali dibuka rumah potong hewan ini juga akan diawasi secara ketat oleh petugas.
Selain itu, Sumiarta menyebut, saat ini lalu lintas hewan antar kabupaten dan ke luar Bali juga sudah mulai dibuka. Namun, terbatas pada babi dan sapi untuk dipotong, juga dalam keadaan sehat dengan mendapat surat keterangan dari pihak berwenang.
“Kita besok sudah mulai buka. Dengan catatan tetap mematuhi protokol. Tetap akan diawasi oleh dokter hewan, satgas kecamatan dan desa juga tetap mengawasi. Lalu lintas antar kabupaten sudah diijinkan dengan harus sehat sapinya,” ujar Sumiarta, Senin, 26 September 2022.
Sumiarta menyebut, sebelum ada PMK biasanya setiap harinya rumah potong hewan satu-satunya di Buleleng itu, bisa memotong sapi hingga 7 sampai 10 ekor ketika ada hari raya. Sehingga, ketika dibuka kembali sapi dipotong akan secara ketat dilakukan pengecekan kesehatannya.
“Yang jelas sapi yang masuk ke rumah potong hewan harus dijaga kesehatannya,” kata dia.
Sementara, Kepala Desa Pancasari I Wayan Komiarsa mengatakan, setelah ditutup beberapa bulan, pasar tersebut tetap difungsikan sebagai pasar hewan. Nantinya, ketika pasar hewan kembali dibuka pihaknya akan melakukan pemantau secara ketat setiap hewan yang datang. Pemantau pun mudah dilakukan, karena di transaksi di pasar hewan desa setempat tidak seramai di tempat lain.
“Kita akan tindak lanjuti untuk persiapan dengan pedagang dan pembeli sapinya. Kalau sebelum penutupan biasa saja, karena disini pasar hewannya tidak terlalu ramai. Pasar hewan lokal saja. Tidak beralih fungsi masih tetap seperti itu,” ucapnya.|YS|