Tekan Impor, Distan Buleleng Kembangkan Pertanian Bawang

Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, kini mulai kembangkan pertanian bawang putih. Hal ini, untuk menurunkan penggunaan bawang putih impor, sehingga bisa menstabilkan harga di pasaran.

Kabid Hortikultura Distan Buleleng, I Gede Subudi mengatakan, pengembangan pertanian bawang putih sudah dilakukan tahun ini di lahan seluas 50 hektar. Dari puluhan hektar are tersebut, ada ditiga desa di Kecamatan Banjar, yakni Desa Kayuputih, 15 hektar are, Gesing, 5 hektar, dan Desa Gobleg, 5 hektar. Sementara sisanya, ada di Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan, dengan total lahan seluas 25 hektar are.

- Advertisement -

Dari penanaman yang dilakukan dari bulan April hingga Agustus tersebut, dua desa saat ini sudah melakukan panen. Dari panen di Desa Tambakan, per hektar menghasilkan 12.5 ton konde basah atau bawang yang masih utuh dengan daunnya. Sementara untuk bawang yang sudah tanpa daun (konde kering) menghasilkan 8.12 ton per hektar. Hasil lebih besar didapat dari panen di Desa Gesing, menghasilkan 21.6 ton per hektar, konde basah.

“Untuk konde keringnya di Gesing, 13.97 ton per hektar. Hasilnya lebih besar karena jarak tanamnya lebih rapat. Bawang putih ini ketinggian kisaran 600 meter di atas permukaan laut,” ujar dia,  Rabu, 26 Oktober 2022.

Pengembangan bawang putih ini, merupakan kebijakan nasional untuk mengurangi pembelian bawang impor. Subudi menyebut, saat ini untuk bawang putih, sekitar 85 persen masih di impor dari negara Cina.

Hal ini, dikarenakan minimnya petani bawang putih. Petani masih belum mau mengembangkan bawang, karena biaya untuk pertanian bawang ini cukup banyak. Dengan biaya yang cukup tinggi itu, petani tidak bisa menjual bawang di harga tinggi.

Selain itu, masyarakat saat ini masih belum bisa beralih ke bawang putih lokal karena bawang putih lokal saat ini ukurannya masih lebih kecil dengan bawang impor. Sehingga ditengah tingginya konsumsi masyarakat Bali, hingga 1.81 kilo per orang per tahun. Pemerintah, melakukan pengembangan program pertanian bawang putih.

- Advertisement -

Kata Subudi, untuk benih yang digunakan pengembangan pertanian bawang putih ini merupakan varietas lumbung hijau, yang dibantu oleh pemerintah pusat. Sementara untuk bantuan pupuk dan pengawasannya, diberikan oleh Distan Buleleng.

“Harapan petani minat kembali untuk mengembangkan pertanian bawang putih. Saat ini petani masi mencoba memelihara bisa, untuk hasilkan umbi yang besar. Pak Pj  Bupati juga sudah memberikan arahan PD Pasar dan Swatantra beli hasil petani. Sehingga petani tidak kesulitan menjual,” kata dia.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts