Singaraja, koranbuleleng.com| Seorang perempuan berumur 47 tahun, berinsial PP, asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, meninggal dunia akibat suspek rabies. Dengan kasus tersebut, kasus kematian suspek rabies di Buleleng bertambah menjadi 10 orang.
Direktur Utama RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha menjelaskan korban menunjukan gejala suspek rabies, sulit menelan dan susah minum air, serta berliur. Kala itu, korban langsung ditangani di ruang isolasi rabies.
Arya menyebut, dari keterangan keluarga. Korban sempat digigit anjing yang diduga milik tetangganya pada bulan Agustus lalu. Korban pun, sempat diajak ke Puskesmas untuk injeksi VAR.
Sampai November 2022 ini kasus kematian akibat gigitan ajing menjadi 10 kasus. Dimana sebelumnya, seorang anak berumur 4 tahun, asal Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, menjadi korban meninggal suspek rabies. Korban meninggal, tak lama setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Senin, 7 November 2022.
Arya menambahkan, dengan banyaknya kasus yang terjadi masyarakat harus makin sadar untuk tidak meliarkan ajing peliharaan. Sehingga, anjing tersebut bisa terbebas dari anjing pembawa virus.
“Wajib sebetulnya mengandangkan anjing itu atau kalau mau diajak jalan harus ditemani. Karena yang jelas, sekarang kuman rabies ini ada di sekitar kita dalam kondisi liar oleh anjing-anjing khas pembawa ini,” kata dia.|YS|