Singaraja, koranbuleleng.com │Rencana pembangunan stadion olahraga di lahan seluas 1,9 hektar di Kelurahan Banyuasri milik Pemerintah Kabupaten Buleleng belum ada kepastian karena keterbatasan anggaran. Untuk sementara, lahan tersebut akan digunakan sebagai ahan perkebunan cabai guna mengatasi inflasi.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ditugaskan untuk memanfaatkan lahan tersebut.
Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, harga dan stok cabai di pasaran menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi sejak Desember hingga Januari.
Hal ini sulit diatasi lantaran jumlah produksi di petani menurun akibat cuaca buruk. Sehingga cabai rawit sebagian besar didatangkan dari luar pulau Bali.
“DLH nanti yang akan mengelola langsung. Bibitnya sudah disediakan, sehingga tiga atau empat bulan lagi bisa dipanen,” kata Suyasa, Senin 6 Februari 2023
Dia menegaskan memanfaatkan aset lahan milik pemda yang terletak di Jalan Teratai tersebut, tidak menyalahi aturan. Sebab seluruh daerah telah diinstruksikan oleh presiden untuk menekan inflasi di masing-masing daerah.
Ketika masa panen, cabai ini kemudian akan diserahkan kepada Perumda Swatantra untuk dijual kepada para pedagang di pasar, dengan harga yang lebih murah.
“Bukan semata-mata untuk bisnis, tapi ikut membantu daerah menjaga stabilitas. Kalau penyebab utama inflasi tidak ditekan, maka harga barang lain juga akan melonjak” imbuhnya
Sementara terkait rencana pembangunan stadion olahraga, saat ini pemerintah masih harus menghitung kemampuan keuangan daerah.
Selain itu, harus ada pembahasan lebih teknis bersama sejumlah pihak, agar rencana pembangunan tersebut benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Tidak hanya satu atau dua OPD saja, agar keputusan untuk membangun stadion itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya. │ET│