Singaraja, koranbuleleng.com| Dua anggota DPRD Buleleng yang sempat bersitegang saat kunjungan kerja ke DPRD Bangli, akhirnya bersalaman.
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, hal itu murni kesalahpahaman saat bercanda yang kemudian ditanggapi serius.
“Sebenarnya tidak ada permasalahan yang serius. Kita-kita di Buleleng ini kalau ngomong kan keras-keras jadi mungkin itu kira-kira dianggap oleh teman-teman yang ada di Bangli sebagai perselisihan.” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Fraksi Golkar Nyoman Gede Wandira Adi mengatakan, saat itu hanya ingin bercanda dengan Sudarmika. Bercanda terkait permasalahan “perceraian” fraksi gabungan Demokrat dan Perindo. Sebelumnya Lembaga DPRD Buleleng telah melakukan konsultasi ke Biro Hukum Provinsi Bali dan sudah selesai.
“Karena saya anggap sudah clear tidak ada masalah maka saya becandain Sumardika, berlebihan lah candaan atau guyonan saya disana. Sumardika sebenarnya tidak marah tapi karena tegang ngomongnya terlalu serius sekali, jadi saya terus guyonin,” kata dia.
Wandira mengaku, saat itu tidak emosi. Namun, karena situasi tegang sehingga terlihat keduanya seperti sedang cekcok. “Disana tangannya dia seperti ditampilkan di video dan saya waktu itu becandain terus karena tau dia masih tegang tapi saya sedikitpun tidak ada unsur emosi. Kalau video itu dilihat mungkin kesannya berbeda apalagi ada staf yang memegangi,” katanya.
Sementara, Ketua Fraksi Demokrat Kadek Sudarmika mengatakan, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya masalah fraksi Demokrat-Perindo ke pihak terkait. Namun, karena justru itu digunakan bahan bercanda oleh Wandira, hingga membuatnya sedikit kesal dan memicu ketegangan diantara keduanya.
“Memang candaannya terlalu berlebihan bagi saya karena setelah saya keluar dari ruangan mau pulang diajak ayo debat lagi seperti itu jadi ya jelas agak seperti itu jadinya. Nah mungkin pada prinsipnya di dengar teman-teman di Bangli ya karena bahasa kita beda atau bahasa pergaulan beda,” kata dia.|YS|