Singaraja, koranbuleleng.com| Bulan Ramadan di Buleleng, selalu dihiasi dengan keramaian pasar dadakan di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Tempat tersebut, menjadi tempat favorit warga untuk mencari menu untuk berbuka. Bahkan, warga yang berbelanja disana bukan hanya umat muslim yang menjalani puasa, namun ada juga warga lain yang sedang tidak berpuasa.
Di kampung tersebut, biasannya dagang-dagang yang berjualan merupakan warga yang tinggal di pemukiman wilayah setempat. Mereka menjual makan, mulai makanan ringan dan minuman hingga makanan berat seperti lauk pauk dan sayur dengan bumbu yang pedas menyengat. Pasar ini pun, selalu ramai dikunjungi hingga membawa berkah bagi para pedagangnya.
Salah seorang pedagang, Ardi, 34 tahun, mengatakan saat berjualan takjil ini, dia bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah setiap hari. Ardi sendiri, merupakan pedagang jenis lauk pauk dan sayuran untuk berbuka puasa. Dimana, harga per bungkusnya dijual mulai harga Rp5.000 hingga Rp22.000. “Kalau ramai begini, sehari bisa dapat Rp400 ribu,” ujar Ardi, Senin, 27 Maret 2023.
Kata Ardi, pasar takjil dadakan ini memang secara khusus diadakan ketika bulan Ramadan tiba. Pasar ini pun menjadi berkah bagi pedagang pada bulan Ramadan saja.
Menu yang dijual pun dimasaknya sendiri. Menurut Ardi, pada awal Ramadan para penjual takjil bisa mendapatkan omset yang maksimal dibandingkan hari biasa. Pengalaman tahun sebelumnya, pembeli akan membludak pada awal dan akhir Ramadan. “Jadi kita banyakin jualannya di awal-awal Ramadan seperti ini,” kata dia.
Selain memang sebagai sentral takjil di Buleleng. Pasar Takjil Jalan Jeruk ini, memang legendaris. Hal itu, pun menarik minat pembeli.
Salah satu pengunjung, Fahri Maulana, 24 tahun, mengaku tertarik berburu takjil di pasar ini karena banyak pilihan makanan. Selain itu karena pasar ini sudah terkenal legendaris, sehingga dia tertarik datang dan mencari takjil. Tak hanya itu, harga takjil dan minuman di pasar ini relatif standar dan tidak berbeda jauh dengan harga takjil di tempat lainnya.
Untuk harga gorengan seperti tahu, ote-ote, dan pisang goreng dijual Rp 1.000, sedangkan untuk harga minuman dingin seperti es buah dan es kelapa Rp 5.000 hingga Rp 7.000. “Saya sudah beli gorengan dan es kelapa. Masih mau lihat-lihat lagi untuk menu makan buka puasa,” katanya.
Tak hanya Fahri, pengunjung lainnya, Edi Nuryanto memilih pasar takjil sebagai tempat mencari menu berbuka karena lebih dekat dengan tempat bekerjanya. Selain itu, pasar memang sudah terkenal banyak menjual varian takjil saat Ramadan. Sehingga memudahkan ia berbelanja hanya di satu tempat saja.
Nuryanto mengaku senang karena suasana Ramadan tahun ini lebih nyaman, ramai, dan tidak ada bayang-bayang Covid-19. “Suasananya juga lebih ramai dari tahun lalu. Tahun lalu kan masih ada pembatasan kegiatan. Sekarang lebih terasa suasana bulan Ramadannya,” kata dia.|YS|