Singaraja, koranbuleleng.com, Upaya pengerukan sedimentasi di Danau Buyan dengan menggunakan alat berat Amphibious Excavator ternyata kurang maksimal. Hasil koordinasi antara Badan Lingkugan Hidup Kabupaten Buleleng dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida berencana untuk mendatangkan alat berat jenis lain dinamakan Drager.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Nyoman Surya Temaja mengatakan alat tersebut diklaim bisa menyedot lumpur hingga dua kilometer. BWS Bali Penida saat ini sedang mengupayakan alat berat tersebut.
“Informasi yang saya dapatkan bahwa BWS sudah pengadaan, kita sudah koordinasi nanti kalau sudah datang bisa difokuskan pemakaiannya di sini. Mudah-mudahan alat itu datang tahun ini,”jelas Surya Temaja.
Sementara Pemerintah Kabupaten Buleleng memperkirakan biaya untuk menangani pendangkalan Danau buyan mencapai Rp.15 miliar. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana akan mengkoordinasikan upaya penangakanan ini dengan pihak Propinsi Bali dan Pemerintah Pusat.
“Anggaran untuk penanganan Danau Buyan sudah kami hitung dan memang cukup besar mencapai 15 miliar, ya akan kami upayakan dalam dua tahun anggaran. Nanti kita koordinasikan lagi dengan Provinsi dan Pusat, tentu nanti kita bekerjasama dalam penanganan itu,” jelas Bupati.
Data terakhir yang berhasil diperoleh menyebutkan, saat ini kedalaman Danau Buyan di Desa Pancasari telah mengalami perubahan yakni sekitar 60 meter. Kondisi ini sudah sangat kritis dengan melihat kedalaman awal Danau Buyan yang mencapai 80 meter.
Bahkan akibat pendangkalan tersebut, mengakibatkan munculnya hamparan lahan penuh semak terlihat dari sisi tanggul bagian Utara hingga di depan Pura Ulun Danu, kemudian sisi tanggul bagian Timur hingga di pintu air pembuangan, hingga sebagian sisi tanggul bagian Selatan.|RM|