Singaraja, koranbuleleng.com | Bandara Letkol Wisnu Bandara yang sebelumnya dimanfaatkan Bali International Flight Academy (BIFA) sebagai sekolah penerbangan sudah berakhir masa kontraknya, Maret 2023 lalu. Hingga saat ini belum ada kejelasan soal kepastian perpanjangan kontrak baru.
Menurut informasi, BIFA memutuskan tidak memperpanjang kontrak karena belum sepakat dengan nilai kontrak terbaru yang disodorkan pemerintah.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan, hingga saat ini belum mendapat informasi soal kelanjutan perpanjangan kontrak kerja dengan BIFA padahal proses perpanjangan kontrak sudah dilakukan.
Lahan Bandara Letkol Wisnu seluas 15 hektare merupakan aset Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali. Aset milik Pemkab Buleleng hanya seluas 2 hektare, yakni pada runway bandara sedangkan sisanya 13 hektar sebagai aset milik Pemprov Bali. Selama ini pengelolaanya tripartite bersama swasta.
“Belum ada petunjuk dari pimpinan soal kontrak, karena kontrak baru juga menunggu dari pemprov Bali” ujar Gunawan, Selasa 20 Juni 2023.
Saat ini, meski sedang tidak dalam status kerja sama, Dishub Buleleng sebagai pengelola Bandara Letkol Wisnu masih mengizinkan pesawat milik BIFA mendarat secara periodik atau dalam situasi darurat. Dengan catatan tetap memohon izin sebelumnya kepada Pj Bupati dan Dishub Buleleng sebagai pengelola.
Menurut informasi, animo masyarakat untuk bersekolah di BIFA juga turun drastis. Hingga kini hanya tersisa sebanyak 23 siswa dari dua angkatan yang terdaftar. Para siswa itu yang ditempatkan di BIFA Sumberkima hanya 7 orang, sedang sisanya berada di BIFA Blimbingsari-Banyuwangi.(*)
Pewarta : Edy Nurdiantoro
Editor : I Putu Nova Anita Putra