Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng menutup empat loket tiket ke wisata Air Terjun Sekumpul, di wilayah Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng. Penutupan dilakukan lantaran penerapan tiket yang terlalu tinggi dan loket yang tidak mempunyai izin operasional.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, penutupan secara permanen ini dilakukan lantaran empat loket tersebut tidak berbadan hukum. Selain penutupan loket, aktivitas penjualan tiket yang dilakukan di media sosial maupun web juga di take down oleh pemerintah.
“Tempat konter itu nantinya kita arahkan untuk jenis usaha lainnya, baik itu usaha jual beli makan dan minum. Tidak ada lagi konter–konter yang menjual tiket ilegal,” ujar Dody, Senin, 20 November 2023.
Setelah penutupan tersebut, Dinas akan melakukan pendataan terhadap pekerja di empat loket tersebut. Para pemandu wisata tersebut, akan dipindahkan untuk bekerja di konter induk yang memiliki badan hukum tetap, di Dusun Nyuh, Desa Lemukih,Kecamatan Sawan.
Sebelum dipindahkan, mereka akan diberi pelatihan agar memiliki sertifikat pemandu alam. Mereka yang lolos dalam pelatihan itu, yang akan dipekerjakan di central loket. Hal ini dilakukan, mengingat sebelumnya para pemandu di wilayah setempat tidak memiliki lisensi yang legal sebagai pemandu wisata alam.
Dody menyebut, selain perbaikan pada SDMnya, juga akan dilakukan perbaikan dalam tata Kelola central tiket. Dimana, loket tersebut diwajibkan berbadan hukum baik di bawah naungan BUMDes atau koperasi desa setempat. Selain itu pihaknya juga merancang central loket tersebut agar dikelola menggunakan teknologi digital alias e-ticketing.
“Hanya ada satu gate di central loket itu. Pengunjung cukup bayar satu kali di gate dengan biaya yang sudah termasuk untuk jasa pemandu, parkir, penitipan barang, asuransi hingga toilet. Tidak boleh ada pungutan lain lagi, semua sudah dibayar satu kali di gate central,” kata dia.
Dody menambahkan, untuk harga tiket pihaknya akan segera mendiskusikan dengan pengelola DTW. Dia pun memastikan, harga tiket yang diterapkan nantinya akan memenuhi asas kewajaran dan kepantasan. Sehingga tiket yang dijual tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal.
“Asuransi untuk wisatawan itu wajib, supaya pengelola memiliki tanggung jawab kepada wisatawan manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Sekedar informasi, penutupan empat loter tersebut buntut dari viralnya video yang diunggah oleh salah satu netizen asal Tabanan. Dalam unggahan video tersebut, netizen tersebut merasa dibohongi oleh salah satu loket, lantaran harga tiket yang ditawarkan sangat mahal untuk sekelas wisatawan domestik.
Loket-loket itu terpantau menawarkan harga tiket yang berbeda-beda. Seperti paket short track berisi pemandu wisata dan welcome drink dijual seharga Rp 300 ribu per orang. Sementara tiket long track berisi pemandu wisata, welcome drink, rice terrace, natural waterslide & jumping 7 waterfall, makan siang hingga sewa motor dibanderol seharga Rp 500 ribu per orang. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra