Singaraja, koranbuleleng.com | NAMA Karis dan Natalia belakangan naik daun. Konten yang dibuat pasangan suami istri tersebut hilir mudik di lini masa media sosial. Berbagai jenis platform dimanfaatkan. Konten yang diproduksi menyebar secara masif hingga mendatangkan cuan bagi keduanya.
Karis merupakan pria asal Karangasem. Nama lengkapnya adalah I Komang Kariasa, namun lebih sering disapa Karis. Sementara sang istri bernama lengkap Komang Natalia Andriani, yang berasal dari Buleleng.
Menurut Karis, saat bujang dia memilih bekerja di kapal pesiar. Tatkala itu ia sudah mulai memproduksi konten di YouTube. Harapannya dia bisa mendapat cuan tambahan, disamping dari hasil bekerja di kapal pesiar. Awalnya konten yang dibuat Karis lebih banyak mengeksplorasi budaya Bali, adat istiadat, dan kunjungan ke tempat-tempat sakral.
Singkat cerita, Karis kemudian bertemu dengan Natalia. Keduanya sepakat menjalin hubungan kasih hingga berujung ke pelaminan. Konten yang dibuat Karis pun berubah 180 derajat.
Sejak berumah tangga, dia lebih banyak memproduksi daily vlog, menampilkan kehidupan sehari-hari mereka sebagai pasangan suami-istri. Tak disangka konten tersebut justru menarik perhatian netizen, khususnya di Bali.
Platform media sosial yang dikelola keduanya dipadati followers. Sebut saja akun Instagram @Karis Semetun yang diikuti 20.300 akun, Facebook Karis yang diikuti 83 ribu akun, kemudin tiktok @Karis yang diikuti 83.700 akun, serta akun YouTube Karis & Natalia yang diikuti 8.220 subscriber.
Maklum kontennya menarik. Aktivitas sehari-sehari keduanya dinilai menghibur. Mereka juga kerap menggunakan kata “semetun”. Sepintas kata itu terdengar seperti plesetan dari kata semeton – kata sapaan di masyarakat Bali. Tapi tak disangka jika kata tersebut menjadi brand tersendiri bagi keduanya. “Menurut saya itu kedengarannya unik, lucu, menarik dan tentunya bagus. Jadi saya pakai. Arti semetun itu sebetulnya penggemar atau fans khusus pengikut atau followers kami gitu. Artinya sapa, bisa salam. Istilahnya jargon lah semetun itu,” kata Karis saat ditemui di Gianyar pada tanggal 16 November 2023.
Salah satu konten yang paling berkesan kala meniti karir sebagai konten kreator ialah saat Natalia kembali ke Karangasem dalam kondisi basah kuyup. Karis ingat betul, Natalia semula pamit pulang kampung ke Singaraja. Sekembalinya dari kampung halaman, Natalia justru basah kuyup lantaran jas hujan yang dikenakan sudah compang-camping. “Dia pulang sendirian, sampai mantelnya brengbeng gitu. Saya kasihan sekali melihat gitu, terus di sana juga saya sempat berpikir, kapan ya saya bisa punya mobil ya, supaya istri enggak kehujanan kalau ke mana-mana gitu,” cerita Karis mengingat kenangan tersebut.
Keinginan Karis membelikan istrinya mobil, sempat disampaikan terbuka di dalam konten. Ternyata ucapan itu menuai berbagai komentar. Ada yang menganggap keinginan Karis membelikan istrinya mobil tidak masuk akal, karena keduanya dinilai belum memiliki rumah yang layak. “Komentarnya begini ya. tong adi mobil adi rambang malu, umahe malu plester mare mobil beli. Ada begitu komentar itu, nah itu dia kembali pemicu itu, pemicu untuk saya tetap berjuang semangat buat konten disiplin gitu. Akhirnya kata-kata itu adalah doa dan saya bisa membuktikan beliin istri mobil gitu. Itu sih konten yang paling berkesan,” imbuh Karis.
Menggantungkan hidup sebagai konten kreator, harus membuat keduanya ekstra sabar. Terutama saat membaca kolom komentar di media sosial yang mereka kelola. Maklum, tidak seluruh netizen menyukai konten yang mereka produksi. Opini negatif selalu muncul, hampir pada tiap konten yang mereka produksi. Namun mereka tidak mau ambil pusing.
Karis menyatakan mereka hanya ingin menyikapinya dengan sederhana. Caranya mengambil sisi positif dari pendukung mereka, dan menggunakan komentar negatif sebagai sebagai pemicu untuk terus berkembang.
Terkini, pasutri Karis dan Natalia juga memperkenalkan konsep live streaming bernama “Live Pakem” melalui akun TikTok mereka. Lazimnya dalam live TikTok seorang konten kreator akan berharap follower mereka mengirimkan gift dengan nominal besar. Namun Karis dan Natalia justru menolak bila follower mereka mengirimkan gift besar. Mereka justru lebih hormat saat follower mereka mengirimkan maksimal satu gift saja.
Bila ada yang melanggar, Karis bisa naik darah. “Pasti saya mengambil tindakan tegas gitu. Tindakan tegasnya itu gimana, saya marah-marah. Stop jangan ngasih gift-gift yang gede. Kadang HP sampai saya lempar itu beneran, sudah tiga kali saya mengalami LCD HP saya hancur,” ujarnya.
Kendati banyak suka dan duka, keduanya memutuskan melanjutkan profesi sebagai konten kreator. Mengingat profesi itu sudah mendatangkan cuan bagi keduanya. Buktinya, Karis sudah berhasil membeli satu unit mobil yang didedikasikan untuk istrinya.
Kepada anak muda yang ingin terjun ke dunia konten kreator, Karis punya saran tersendiri. Menurutnya, ada beberapa cara untuk menjadi konten kreator. Yakni mengoptimalkan hobi dan bakat, membayar orang yang memiliki potensi, atau memanfaatkan momen viral yang tidak terduga. Menurutnya menggeluti profesi sebagai konten kreator harus tekun dan penuh kesabaran. Mengingat ada banyak tantangan dan kesulitan di dunia tersebut.
Konten-konten yang diproduksi keduanya pun terbukti menarik penggemar. Seperti yang diakui Kadek Septi Diantari, warga Desa Banyuning. Ia menilai konten yang dibuat keduanya sangat menarik, lucu, dan bersifat menghibur. “Karena suaranya unik dan mereka tampil apa adanya,” kata Septi. (*)
Kontributor : Ni Nyoman Martha Sri Devi
Editor : I Putu Nova Anita Putra