Singaraja, koranbuleleng.com |Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas direncanakan berkunjung ke STAHN Mpu Kuturan Singaraja pada Senin 20 Mei 2024.
Kunjungan putera asal Banyuwangi, Jawa Timur ini untuk mengecek kesiapan transformasi dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) menuju Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan segala hal berkaitan penyambutan MenPAN-RB. Persiapan tersebut sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Ia menyebut, agenda kunjungan Mentri Azwar Anas ke Buleleng dirangkaian dengan sejumlah kegiatan di Singaraja. Mulai dari peninjauan Mall Pelayanan Publik di Pasar Banyuasri Singaraja. Setelah itu, barulah dirangkaikan dengan peninjauan ke STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
“Kami sudah berkordinasi dengan PJ Bupati Buleleng terkait kunjungan beliau (Menteri, Red). Termasuk juga mengatensi protokol Pemkab dan Protokol dari MenPAN RB untuk mengunjungi STAHN Mpu Kuturan,” jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan baik berbentuk video dan dokumen yang menunjang kelayakan peningkatan status dari sekolah tinggi menjadi institut.
“Kami akan menyampaikan hal-hal umum. Tagihan umum dan mengucapkan selamat datang kepada pak Mentri. Intinya STAH sudah siap naik status menuju Institut, mahasiswa akan dikerahkan total besok, dan termasuk segala dokumen yang dipersyarakatkan di borang institusi sudah di MenPAN RB,” paparnya.
Suwindia optimis kunjungan Mentri Azwar Anas ke kampus yang berdiri tahun 2016 ini akan membawa kabar baik terkait peningkatan status. Pasalnya pihaknya sudah memenuhi sejumlah persyaratan yang dibutuhkan di borang untuk kelayakan naik institut.
Seperti syarat minimal lahan 5 hekatar, sedangkan STAHN sudah memiliki lahan seluas 7,5 hektar. Syarat minimal jumlah mahasiswa seribu orang dan kini mahasiswa yang aktif sebanyak 4 ribuan mahasiswa
Selain itu, syarat tenaga Dosen juga ikut menentukan. Menurutnya, Sebagian besar dosen sudah bergelar doktor, dengan jenjang jabatan fungsional lektor kepala. Bahkan sudah ada guru besar.
“Artinya STAHN secara dokumen boring sudah melewati dari yang dipersyarakan minimal itu. Saya optimis, pak Mentri membawa oleh-oleh di hari kebangkitan nasional, dan mudah-mudahan menjadi kebangkitan STAHN menjadi institut,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Rika Mahardika