Mulia-PAS Sebut Satu Jalur Lebih Mudah Realisasikan Pembangunan Bandara

Singaraja, koranbuleleng.com|Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana terus meyakinkan masyarakat janji pembangunan Bandara Baru di Bali Utara dalam kampanye pasti akan terwujud. Mengingat jika menang di Pilkada 2024, pasangan ini disebut akan menjadi satu jalur dengan pemerintah pusat yang akan dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Kampanye pasangan yang diberi nama Mulia-PAS itu, digelar di lapangan Besi Mejajar, Desa Kubutambahan, Kecamatan kubutambahan, Buleleng, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam kampanye itu, pasangan tersebut menggandeng pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sugawa Korry – Gede Suardana.

- Advertisement -

Kedua pasangan tersebut tiba di lokasi sekitar pukul 14.27 Wita. Kedua pasangan tersebut, turun di pinggir jalan dengan disambut puluhan pendukungnya. Di sana mereka telah ditunggu oleh ribuan pendukung dan masyarakat yang telah menunggu sejak siang.

Saat tiba di lokasi acara, banyak masyarakat mendekati kedua pasangan tersebut terutama Calon Gubernur Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah. Tak hanya sekedar bersalaman, mereka juga meminta foto dengan De Gadjah. Bahkan anak-anak muda, terutama di kalangan perempuan terlihat senang dapat berfoto dengan De Gadjah.

De Gadjah mengungkapkan, pembangunan Bandara Baru di Bali Utara pasti akan terwujud jika ia terpilih di Pilkada 2024. Ia menyebut, pembangunan bandara baru itu telah disetujui oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Nantinya perencanaanya, disebut akan dilakukan setelah pelantikan Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024 mendatang. Ia memastikan, pembangunan Bandara baru itu akan dibangun di Buleleng.

“Yang pasti bandara akan ada di Buleleng, yang pasti adalah di Buleleng itu tidak boleh memilih, kalau bisa (dibangun) di Kubutambahan. Di RTRW itu (bisa dibangun) semua kecamatan yang memungkinkan,” katanya.

- Advertisement -

Dalam kampanye itu, De Gadjah sempat menanyakan kepada masyarakat ingin memilih kesejahteraan atau hibah bansos. Hal itu, disebutnya hanya merupakan pertanyaan kepada masyarakat. “Saya nanya ke masyarakat, masyarakat pilih mana kesejahteraan atau banson, bandara atau bansos. Mana nyindir kan nanya, tidak boleh gitu dong. Sekarang kan masyarakat yang menilai memilih, iin kan pertanyaan bukan sindiran,” kata dia.

Ditempat yang sama, Calon Wakil Gubernur Bali Putu Agus Suradnyana mengatakan, pembangunan Bandara baru di Bali Utara disebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Bangli. Nantinya, dengan adanya bandara ini akan meningkatkan ekonomi di tiga wilayah tersebut.

“Hadir di Kubutambahan program yang akan direalisasi lewat instruksi Prabowo adalah pembangunan bandara. Saya hadir bukan beri iming-iming tapi ingin wujudkan impian bagun bandara untuk meninglatkan kesejahteraan masyarakat Buleleng, Karangasem dan Bangli. Bukan hanya bantuan 1 Miliar itu,” katanya.

Ia menceritakan, perencanaan pembangunan bandara baru itu belum bisa dilakukan karena berbagai persoalan. Padahal saat ia menjabat Bupati Buleleng. pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, sudah sempat melakukan survey ke wilayah Kecamatan Kubutambahan. Karena ada permasalahan, perencanaan pembangunan bandara itu kemudian dipindah ke barat. Namun di wilayah barat, ada Taman Nasional Bali Barat (TNBB) sehingga, tidak bisa direalisasi wilayah barat.

“Padahal sudah masuk program strategis nasional. Lama perdebatan, akhirnya saya dimarah-marah. Agus jangan bangun bandara semua tiarap. Itu yang terjadi,” kata Agus Suradnyana.

Suradnyana menambahkan, dengan adanya bandara ini disebut akan membuka lapangan pekerjaan secara luas di Buleleng. Sehingga, warga Buleleng tidak harus mencari kerja di Denpasar. Pembangunan bandara ini juga disebut menjadi alasan ia mau menjadi Calon Wakil Gubernur Bali.

“Demi Buleleng saya mau jadi wakil Made (De Gadjah). Kalau bukan saya, tidak dibawa ke Buleleng uangnya. Tidak ada sopir dan kernet, sopir bawa motor, kernet juga bisa bawa motor,” ucapnya.

Sementara itu, Calon Bupati Buleleng Nyoman Sugawa Korry mengatakan, pembangunan bandara baru ini memang sempat ditolak. Bahkan di Perda tata ruang Bali, pembangunan bandara di Bali Utara ingin dihapuskan. Saat ia masih duduk di DPRD Bali, ia disebut salah satu yang menolak hal tersebut dihapus.

“Artinya ini nyata karena kalau tidak ada di Perda sulit. Harus ubah perda. Kalau perlu dipegang dari partai lain, syukur perda tetap ada di Buleleng. Dan bapak Prabowo tegas segera merancang dan melaksanakan pembangunannya,” kata dia. (*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts