Singaraja,koranbuleleng.com| Ratusan Sekolah Dasar di Kabupaten Buleleng menjalani Proses Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahap kedua pada 30-31 Oktober 2024. Hal itu disebabkan, lantaran sistem ANBK yang diberikan oleh pusat eror sehingga sekolah harus mengulang kembali.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika membenarkan adanya sistem eror tersebut. Ia menjelaskan, awalnya sebanyak 299 SD mengikuti ANBK gelombang pada 28-29 Oktober 2024. Namun saat pelaksanaanya, ada sebanyak 115 Sekolah Dasar yang mengalami gangguan sistem.
Gangguan sistem itu, diduga terjadi karena banyak yang mengakses. Sehingga aplikasi menjadi terlalu berat dan mengakibatkan sistem error. “Sistem yang dipakai pusat tiba-tiba eror saat jadwal asesmen survey lingkungan belajar. Hal tersebut terjadi di 115 SD dari total 299 SD yang melangsungkan asesmen,” kata Astika, dikonfirmasi Rabu, 30 Oktober 2024.
Astika menyebut, gangguan yang terjadi pada sistem ANBK tersebut, langsung disampaikan pihaknya ke Disdikpora Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Sehingga diputuskan, ratusan sekolah yang mengalami gangguan sistem tersebut mengikuti ANBK tahap dua.
“115 SD yang mengalami sistem error sudah sempat menyelesaikan sesi numerasi, tetapi saat sesi berikutnya ada gangguan sistem. Kendala ini sudah kami sampaikan ke provinsi dan pusat. Saat ini mereka melaksanakan ANBK tahap dua,” ucapnya.
Sekedar informasi, Kabupaten Buleleng memiliki sebanyak 456 SD Negeri, ANBK dilaksanakan dalam dua tahap yang terdiri dari 8 gelombang. Masing-masing gelombang terdiri dari dua hari pelaksanaan asesmen. Setiap sekolah diwakili oleh 15 orang siswa kelas V. Adapun pelaksanaan ANBK tersebut digunakan oleh pemerintah pusat untuk menilai kualitas pendidikan di Indonesia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada