Singaraja, koranbuleleng.com| Pesilat Buleleng, Putu Meisya Tiarani Putri berhasil menyabet emas di ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) di Jawa Tengah, Minggu, 17 November 2024. Dengan kemenangan itu, remaja berusia 17 tahun itu resmi mengantongi satu tiket untuk melaju ke POPNAS 2025 yang akan digelar di Aceh dan Sumatra Utara.
Tiket menuju POPNAS itu, diraih Meisya usai menumbangkan pesilat besutan Provinsi Kalimantan Selatan, Nur Fitri Fatimah Azzahra. Di pertandingan itu, Meisya dengan bengisnya mengalahkan Azzahra tiga ronde tanpa balas. Pada ronde pertama Meisya menang dengan 17-8, ronde ke dua 27-10 dan ronde ketiga 38-10.
Sebelum melaju ke final, di babak semi final Meisya berhasil menumbangkan kontingen besutan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan raihan ini, membawa Meisya menjajal PORNAS untuk yang ketiga kalinya.
Meisya mengatakan, sebelumnya ia sudah pernah dua kali mengikuti POPNAS. Yakni pada Pra POPNAS 2022 di Provinsi Kalimantan Selatan dan POPNAS 2023 yang digelar di Sumatra Selatan dan Kepulauan Bangkabelitung. Bahkan pada Pra POPNAS yang digelar pada tahun 2022, Meisya dinobatkan menjadi peserta terbaik.
Ajang itu disebut menjadi ajang paling mengesankan bagi Meisya. Dimana pada ajang itu, ia bertanding di hadapan orang penting yang ada di daerah tersebut. “Tahun 2022 paling berkesan, waktu Pra POPNAS. Karena waktu Pra POPNAS jadi peserta terbaik, main di partai kehormatan. Ditonton petinggi-petinggi di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Untuk menjadi yang terbaik, Meisya harus berlatih dengan waktu yang cukup panjang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini, mulai terjun ke dunia Pencak Silat sejak duduk di banku kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Ia dimasukan orang tuanya untuk ikut berlatih Pencak Silat.
Meisya mengaku, awalnya tak niat untuk masuk dunia bela diri. Namun, berkat bimbingan orang tuannya lama kelamaan ia menjadi menyenangi Pencak Silat. Setelah berlatih pencak silat, selain untuk prestasi dari latihan yang didapat, juga disebut bisa mendapat keahlian membela diri.
Kata Meisya, di pencak silat dirinya juga pelatihan disiplin dan kepercayaan diri. “Sambil menjunjung prestasi. Sambil membela diri karena sekarang ini banyak ada orang jahat, biar kita menjaga diri sambil ngejar prestasi lewat pencak silat,” katanya.
Dalam mengejar prestasinya, ia juga sempat mengalami cedera skoliosis. Namun hal itu tak menyurutkan keinginannya untuk mengejar prestasi. Ajang Pra POPNAS Jawa Tengah ini, merupakan ajang terakhirnya di bidang olahraga pelajar. Mengingat saat ini, Meisya sudah duduk dibangku kelas tiga di SMA Negeri 1 Singaraja.
Meski demikian, Meisya mengku akan terus berlatih agar bisa menang membela Buleleng di Porprov Bali tahun 2025. “Setelah ini lanjut ke Porprov. Ini (Pra POPNAS) ajang sparing saja, karena tahun depan tidak bisa ke POPNAS. Ini jadikan ini sparing jelang Poprov,” kata dia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada