Singaraja, koranbuleleng.com| Bawaslu Provinsi Bali mengingatkan kepada seluruh jajaran Bawaslu diKabupaten Buleleng untuk punya keberanian menindak tegas pelanggaran Pilkada di masa tenang.
Di sela-sela apel Siaga Pengawasan masa tenang di Taman Kota Singaraja, Komisioner Bawaslu Bali, Ketut Ariyani mengatakan, seluruh pengawas harus memiliki keberanian untuk menindak segala bentuk pelanggaran. Selain itu, integritas dan komitmen juga menjadi hal yang sangat penting dalam menjalankan tugas. “Kita harus berani bertindak jika ada pelanggaran, dan itu hanya bisa dilakukan jika kita sudah memahami betul regulasi dan tahapan yang ada,” ujarnya.
Apel siaga ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan seluruh jajaran pengawas di Buleleng untuk memastikan jalannya Pilkada 2024 berjalan sesuai aturan dan bebas dari pelanggaran.
Ariyani menambahkan, pada masa tenang ini penting dilakukan patroli oleh pangawas. Hal ini untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi. “Komunikasikan dengan baik segala hal yang mencurigakan. Jika ada dinamika yang berpotensi merusak pelaksanaan Pilkada, segera laporkan dan lakukan koordinasi yang baik dengan pihak terkait,”kata dia.
Bawaslu Buleleng menggelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang, di Taman Kota Singaraja, Minggu, 24 November 2024 pagi. Pada masa tenang ini, disebut akan menjadi masa yang paling sibuk bagi seluruh jajaran pengawas pemilu.
Adapun dalam apel tersebut dihadiri oleh semua petugas Pengawa Pemuli (Panwaslu) Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan/Desa se-KabupatenBuleleng. Apel terbut dipimpin langsung Ketua Bawaslu Buleleng, I Kadek Carna Wirata.
Carna mengatakan, selama 60 hari seluruh penhawas telah bekerja keras mengawasi pelaksanaan kampanye. Saat ini, tahapan Pilkada 2024 sudah masuk dalam masa tenang. Dimana masa tenang adalah periode tanpa kegiatan kampanye.
Namun, menurutnya bagi pengawas masa tenang justru menjadi waktu yang sangat sibuk. Dimana pada masa ini, akan ada potensi-potensi pelanggaran yang bisa dilakukan oleh peserta pemilu. “Pengawasan pada masa ini harus fokus pada pencegahan pelanggaran seperti kampanye di luar jadwal dan praktik politik uang,” kata dia.
Carna meminta, agar seluruh pengawa menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antar pengawas. Terutama Pemungutan Suara (TPS) yang akan bertugas di garis depan saat pemungutan suara. Selain itu, untuk memastikan Pilkada berjalan lancar pihaknya pun disebut akan langsung turun untuk melakukan patroli.
“Pengawas TPS adalah garda terdepan kita. Mereka yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan menyampaikan keberatan jika ada hal-hal yang tidak sesuai di TPS,” ucapnya. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada