Lomba Traktor di Hutan Kota Singaraja: Antara Edukasi dan Hiburan

Singaraja, koranbuleleng.com | Suasana di Hutan Kota Singaraja, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, begitu riuh. Puluhan orang berjejer di pematang sawah, bersorak-sorai mendukung peserta yang tengah berlomba mengendalikan traktor di tengah lumpur. Namun, pemandangan yang tak biasa membuat lomba ini semakin menarik. Beberapa peserta mengenakan pakaian unik—perempuan dengan dress dan daster, sementara laki-laki bersarung, pagi itu, Jumat, 7 Maret 2035.

Lomba traktor ini merupakan inisiatif Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng, diikuti oleh 19 kelompok yang terdiri dari pegawai dinas. Ajang ini bukan sekadar hiburan, melainkan upaya edukasi dalam menghadapi minimnya tenaga operator traktor di Kabupaten Buleleng.

- Advertisement -

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, menegaskan bahwa lomba ini bertujuan meningkatkan keterampilan operator traktor, memastikan kesiapan tenaga pengendali alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta mendorong modernisasi pertanian di Buleleng. Kurangnya tenaga operator selama ini menjadi kendala besar dalam pengolahan lahan pertanian.

“Sehingga tidak lagi bermasalah dengan operator traktor. Biasanya menunggu operator traktor untuk membuka lahan. Jadinya kita ajak seluruh staf Dinas Pertanian ajak belajar menjadi operator traktor. Termasuk CS juga kita libatkan,” ujarnya.

Saat ini, Distan Buleleng memiliki 48 traktor yang dapat dipinjamkan ke kelompok tani. Namun, keterbatasan operator menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, pendekatan kreatif dan berbasis praktik langsung di lapangan diharapkan dapat menciptakan lebih banyak tenaga terampil yang siap membantu petani.

Lebih lanjut, Melandrat mengungkapkan rencana untuk melibatkan pihak eksternal, termasuk TNI dan Polri, dalam program pelatihan pengoperasian traktor. Langkah ini bertujuan agar pertanian di Buleleng semakin modern dan tidak hanya bergantung pada cara-cara tradisional.

- Advertisement -

“Kami ingin menciptakan pertanian yang lebih maju dan modern. Tidak lagi mengandalkan cara tradisional, tetapi memanfaatkan teknologi terkini yang lebih efektif dan efisien,” katanya.

Gede Ardana, salah satu peserta lomba yang juga merupakan Penyuluh Pertanian Wilayah Kelurahan Sukasada, merasakan manfaat besar dari kegiatan ini. Menurutnya, lomba ini menjadi sarana belajar bagi para penyuluh untuk lebih memahami pengoperasian traktor.

“Lomba Alsintan ini sangat bermanfaat karena banyak penyuluh yang belum memiliki keterampilan dalam mengoperasikan traktor. Dengan adanya lomba ini, para penyuluh tidak hanya mengenal traktor tetapi juga memahami cara menggunakannya secara langsung,” ujar Ardana.

Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi program berkelanjutan dalam membangun pertanian yang lebih maju di Buleleng. Mesin traktor yang ideal untuk pengelolaan sawah bervariasi sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan lahan, seperti traktor roda dua untuk lahan kecil hingga menengah, traktor roda empat untuk lahan yang lebih luas, serta mini traktor yang cocok untuk lahan sempit atau daerah dengan medan sulit. Penggunaan mesin yang tepat akan mendukung efektivitas dan efisiensi dalam proses pengolahan lahan. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts