Bupati Buleleng Minta Warga Jaga Sawah demi Masa Depan Generasi Muda

Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra menyerukan imbauan tegas kepada masyarakat agar tidak menjual lahan sawah yang ada di wilayah Buleleng. Menurutnya, pelepasan lahan pertanian akan berdampak besar terhadap masa depan generasi mendatang, terutama dalam hal ketahanan pangan.

Pernyataan itu disampaikannya saat menghadiri panen raya padi di Subak Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, bersama Wakil Bupati Buleleng dan Danrem 163/Wira Satya, Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra. Acara panen raya itu sekaligus menjadi rangkaian pembukaan program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

- Advertisement -

Dalam panen kali ini, sekitar 4,5 hektar sawah dengan varietas padi ciherang berhasil dipanen. Momen tersebut menjadi cerminan keberhasilan petani lokal, namun juga menjadi momentum evaluasi dan peningkatan produksi.

“Di hulu sebagai penyedia sarana dan prasarana produksi pertanian, di tingkat budidaya tanaman padi sehat. Kami prioritaskan yang ramah lingkungan, mudah, murah dan tetap produktivitas, kualitas hasil pertanian. Juga penerapan teknologi di tingkat hilir, penanganan pasca panen serta pemasarannya,” kata dia.

Sutjidra menyebutkan, dari setiap hektar sawah di Subak Beji, rata-rata gabah yang dihasilkan mencapai lebih dari 5 ton. Namun, ia menegaskan bahwa angka itu masih belum optimal dan bisa terus ditingkatkan, salah satunya melalui teknik penanaman yang lebih rapat. “Ini belum optimal, cara tanamnya ini kurang rapat. Masih bisa ditingkatkan lagi produksinya,” sebut dia.

Sebagai bentuk keseriusan, ia telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng untuk lebih sering turun ke lapangan. Langkah ini dianggap penting guna mendorong kolaborasi antara pemerintah dan petani untuk mencapai swasembada pangan di masa depan.

- Advertisement -

Jumlah lahan sawah aktif di Buleleng saat ini berada di angka sekitar 6.000 hektar, dan masih terdapat potensi 2.000 hektar lagi yang bisa dioptimalkan untuk produksi pertanian. Karena itu, Sutjidra menegaskan pentingnya menjaga lahan yang masih tersisa dari ancaman alih fungsi.

“Jangan sampai dari terjadi alih fungsi lahan dan kita tidak punya sawah dan padinya berkurang. Ini akan kami bebankan nanti kepada anak cucu. Harus beli beras lagi padahal Buleleng punya potensi untuk pertanian,” ucapnya.

Ke depan, setelah panen padi ciherang ini selesai, Pemkab Buleleng akan mulai menanam bibit padi Semeton Bali di lokasi yang sama. Proses pemantauan akan dilakukan selama 90 hari, hingga musim panen berikutnya tiba.(*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts