Singaraja, koranbuleleng.com | Dua sosok perempuan tangguh dari Banjar Dauh Pura, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, menjadi simbol semangat gotong royong dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 1609/Buleleng.
Luh Suasti (48) dan Luh Budarmi (33) tanpa ragu turut ambil bagian dalam pembangunan drainase sepanjang 501 meter. Bersama personel TNI dan warga lainnya, mereka bekerja bahu membahu di bawah terik matahari demi kemajuan desa.

Pembangunan drainase ini telah mencapai progres 40 persen. Kehadiran para perempuan desa seperti Suasti dan Budarmi menjadi penggerak semangat kolektif dalam mempercepat pengerjaan fisik di TMMD kali ini.
“Meski berat, kami bangga bisa ikut membantu. Ini demi desa kami juga,” ucap Luh Budarmi sambil mengelap keringat di sela waktu istirahat.
TMMD ke-124 bukan hanya tentang pembangunan fisik. Program ini menghadirkan kembali nilai kebersamaan dan gotong royong yang mulai pudar di tengah masyarakat. Di Desa Depeha, nilai-nilai itu justru hidup kembali lewat peran aktif kaum perempuan.
Di lokasi berbeda, semangat gotong royong juga terpancar dari aksi Ketut Suparda (50), warga Banjar Dinas Seganti. Di hari ke-12 pelaksanaan TMMD, ia turut serta membantu mendorong beko bermuatan batu bersama personel TNI.

“Saya merasa bangga bisa ikut membantu, walaupun hanya sedikit tenaga, tapi ini untuk desa kami juga,” kata Suparda sambil tersenyum.
Dandim 1609/Buleleng, Letkol Kav Angga Nurdyana, S.Sos., M.I.P., selaku Dansatgas TMMD ke-124, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat terharu melihat antusiasme masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh Pak Ketut. Ini menandakan semangat TMMD benar-benar hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sinergi antara TNI dan masyarakat Desa Depeha menjadi cerminan keberhasilan TMMD dalam merangkul seluruh elemen untuk ikut serta membangun desa. Harapannya, seluruh sasaran fisik maupun non-fisik bisa rampung tepat waktu dan membawa manfaat jangka panjang bagi warga. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada