Singaraja,koranbuleleng.com| Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di Kabupaten Buleleng. Program tersebut menyasar ribuan siswa di 15 sekolah yang ada di Kecamatan Banjar, Senin, 19 Mei 2025.
Pantauan koranbuleleng.com, di SD Negeri 1 Dencarik, di Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng. Siswa disekolah tersebut, makanan diterima siswa pada saat istirahat pertama. Raut wajah siswa tampak senang, ketika guru bersama petugas membawakan makanan yang ditempatkan dalam ompreng seng.

Di setiap ompreng tersebut, berisikan nasi, lauk pauk berupa ayam kecap, tempe orek, dan capcay. Selain itu, di dalam tempat makan tersebut berisikan potongan buah semangka. Makanan tersebut kemudian dinikmati siswa dengan menggunakan sendok yang telah dibawa dari rumah. Pelaksanaan MBG ini, juga diawasi oleh Kodim 1609/Buleleng.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Banjar, Rusdianto mengatakan ada 15 sekolah, terdiri dari 5 TK, 9 SD dan 1 SMA yang disasar dalam program MBG ini. Dari 15 sekolah tersebut, total porsi makanan yang disiapkan sebanyak 1.844. Porsi makanan yang diberikan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Dimana dari TK hingga 3 SD diberikan makan dengan porsi Rp8 ribu, sementara untuk IV SD hingga SMA diberikan makanan dengan porsi Rp10 ribu.
“Seluruhnya sudah diperhitungkan oleh ahli gizi, baik itu dari karbohidrat, protein dan serat sesuai dengan juknis yang diberikan Badan Gizi Nasional,” kata dia.
Rusdianto menyebut, makanan yang diberikan ke siswa ini dimasak mulai pukul 01.00 Wita, dengan melibatkan 37 orang warga sekitar. Jumlah relawan akan terus bertambah seiring dengan cakupan yang dilayani oleh dapur sehat. Proses memasak pun, disebut dipantau ketat oleh tim ahli gizi.

“Tim masaknya kita menyerap dari sumber daya masyarakat sekitar. Ada dari Dencarik, ada dari Desa Banjar juga, kita ambil dari masyarakat sekitar sini. Namun tetap diawasi oleh tim SPPG,” ujarnya.
Menu dari MBG ini, disebut akan berbeda setiap harinya. Sehingga siswa tidak bosan dengan menu yang sama. Selain itu, bagi siswa yang tidak suka nasi, karbohidrat akan diganti dengan kentang.
Rusdianto menambahkan, dalam penyediaan MBG ini nantinya juga akan menyerap komoditas lokal di desa setempat. Sehingga bisa meningkatkan pemasukan masyarakat maupun desa. “Nanti bertahap kita memang akan menyerap sumber daya yang ada di lokal ini. Lokal dekat dengan dapur baik itu beras, sayur-sayuran, buah-buahan, itu kita akan menunggu pemetaannya apa saja yang bisa kita serap, sehingga bisa kita kelola di dapur,” kata dia.
Ditempat yang sama, Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana mengatakan, saat ini di Kabupaten Buleleng baru ada satu dapur sehat. Untuk memperluas cakupan program, saat ini sudah diusulkan untuk penambahan enam dapur sehat. Dapur-dapur tersebut nantinya akan dibangun di Kecamatan Gerokgak, Seririt, Sukasada, Buleleng, Kubutambahan, dan Kecamatan Tejakula. Jika melihat luas wilayah Buleleng, untuk menyalurkan program ini minimal di setiap kecamatannya ada tiga dapur sehat.
“Hampir mayoritas di 8 kecamatan ada 9.000 siswa. Kalau kota terkait dapur akan lebih karena siswanya banyak. kapasitas dapur maksimal di 3.500 porsi dengan jarak capai 6 kilometer,” kata dia.
Angga menyebut, dengan adanya program MBG ini banyak modus-modus penipuan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ia pun menghimbau, agar masyarakat berhati-hati tidak cepat tertarik dengan tawaran yang mengatasnamakan MBG.
“Saya himbau apabila ada permintaan dan menjamin memiliki link dengan MBG, tolong jangan dipercaya. Nanti bisa langsung ke dapur di Dencarik untuk menanyakan terkait masalah dapur,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya mengatakan, dengan program yang mengeluarkan anggaran besar ini, mendapatkan hasil maksimal untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Setelah berjalan program ini, pihaknya meminta agar ada evaluasi terhadap siswa. Sehingga bisa diketahui seberapa besar pengaruh program ini, terhadap pengembangan siswa.
“Kita tidak harus stak disini saja, harus ada nilai lebih kedepan. Ada perubahan yang siginifikan untuk anak-anak kita. Ini kita akan dorong berlanjut sampai 5 tahun kedepan,” ucapnya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada