Singaraja, koranbuleleng.com | Jaringan pipa distribusi air bersih yang terputus akibat terjangan longsor yang terjadi Minggu, 29 Januari beberapa hari lalu mulai diperbaiki. Namun, perbaikan pipa induk distribusi air bersih andalan bagi lima desa masih mengalami kesulitan. Lantaran, medan yang sangat curam sehingga tiga pipa distribusi itupun belum bisa disambung.
Pantauan koranbuleleng.com di lokasi, perbaikan pipa distribusi milik lima desa, yakni Desa Sekumpul, Bebetin, Menyali, Sawan dan Desa Sudaji, sudah mulai dilakukan sejak pagi dengan melibatkan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng yang dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur. Selain itu, puluhan warga dari lima desa serta relawan pun ikut diterjunkan membantu memperingan pengerjaan perbaikan pipa yang lokasinya berada di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan.
Perbaikan itu pun sudah dimulai sejak pukul 08.0 wita. Namun, petugas BPBD harus bersusah payah menjangkau lokasi. Lantaran, lokasi itu masih ditumbuhi semak belukar serta sejumlah pohon yang tumbang. Petugas BPBD harus bekerja keras merabas rerimbunan semak belukar itu terlebih dahulu.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, ada tiga pipa yang putus akibat diterjang longsor. Bahkan ditemukan, satu pipa berukuran sekitar delapan dim yang merupakan pipa induk distribusi air bersih bagi tiga desa yakni Desa Bebetin, Menyali dan Desa Sawan, bergeser dari posisi semula. Pipa besi yang hampir memiliki panjang 20 meter itu ikut terseret longsoran dan jatuh ke jurang sedalam hampir 10 meter.
Berbagai alternative dilakukan petugas BPBD untuk menarik kembali posisi pipa yang jatuh ke jurang.
Cara pertama, menarik pipa memakai katrol agar pipa kembali pada posisinya. Namun, upaya penarikan pipa itupun tak maksimal, pipa induk hanya mampu ditarik beberapa meter dari dasar jurang karena sulitnya medan, yang berada pada lereng bukit dengan kemiringan 60 derajat.
Alternative itu pun akhirnya urung dilanjutkan, dikhawatirkan ketika pipa bisa ditarik ke posisi awal nantinya akan kembali jatuh karena belum ada penahan yang kuat.
“Pipa ini sekarang masih ringan, tapi kalau sudah dialiri air, khawatir akan jatuh lagi karena belum ada penahan. Ketika dialiri air, beban pipa itu kan bertambah berat,” kata Made Subur.Dalam upaya evakuasi penarikan pipa, BPBD terpaksa melibatkan pihak Basarnas untuk turun mengaitkan pipa dengan tali katrol. Namun, upaya ini pun kembali menemui jalan buntu.
Kemudian, alternative lain kembali dilakukan. Kali ini, petugas BPBD mencoba menyambung pipa yang putus. Lantaran, terkendala pipa sepanjang empat meter pekerjaan pun tertunda. Menurut Made Subur, pipa sambungan itu hanya ada di Denpasar. Rencananya, BPBD pada Minggu, 5 Februari 2017 kembali akan mengupayakan perbaikan.
“Tukang lasnya baru bisa kami datangkan hari Minggu. Sekarang sambil tunggu peralatan lainnya, kita siasati memaksimalkan suplai truk tanki dulu,” jelas Subur.
Selama perbaikan, ribuan warga terdampak dari kelima desa bertetangga itu masih dipasok air bersih dengan mobil tangki. Ada empat unit mobil tangki yang dikerahkan setiap harinya. Satu mobil tangki milik PDAM Buleleng, dua unit dari BPBD Provinsi dan satu unit lagi dari BPBD Kabupaten. |NH|