Singaraja, koranbuleleng.com | SMA dan SMK negeri Bali Mandara di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng secara resmi mendidik 286 siswa-siswi baru dari kalangan warga miskin dari seluruh kabupaten dan kota di Bali. 286 siswa itu telah mengikuti upacara inagurasi sebagai puncak peresmian mereka diterima secara sah menjadi siswa di sekolah setempat, 21 Agustus 2018.
Inagurasi ini juga digelar dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa, meyakinkan bahwa mereka hanya siswa miskin dari sisi ekonomi dan kemiskinan itu bukan penghalang meraih sukses.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang menginisiasi berdirinya sekolah ini juga hadir dalam inagurasi. Kemungkinan, inagurasi ini adalah kali terakhir bagi dirinya hadir sebagai Gubernur Bali. Made Mangku Pastika sebentar lagi akan mengalihkan kekuasaannya kepada Gubernur Bali terpilih dari hasil Pilkada Bali 2018, Wayan Koster.
Usai menghadiri upacara inagurasi, Made Mangku Pastika berharap agar siswa-siswi yang diterima di sekolah Bali Mandara bisa mempertanggungjawabkan kepada masyarakat Bali karena biaya pendidikan di sekolah ini ditanggung oleh rakyat Bali melalui dana APBD Provinsi Bali.
“Agar diingat, bahwa setiap butir nasi yang dimakan itu adalah uang rakyat Bali. Dari situ akan tertanam rasa tanggungjawab tadi, itu tidak gratis dibayar dari uang rakyat,” ujar Made Mangku Pastika.
Maka dari itu, Pastika juga berpesan saat berpidato agar siswa yang telah diterima di SMA/SMK Negeri Bali Mandara bisa disiplin dan belajar dengan giat, tidak bermalas-malasan dalam menerima pelajaran.
SMA dan SMK Bali Mandara secara khusus menerima siswa dari kalangan miskin, tanpa memperhatikan prestasi ataupun daya nalar mereka. Ini menjadi kesempatan baik bagi masyarakat Bali yang miskin untuk bisa menempuh pendidikan yang lebih baik. Karena itulah, dari suasana inagurasi, banyak orang tua siswa dan siswa-siswi baru yang telah diterima menangis haru setelah mengikuti inagurasi. Mereka merasa mendapat kesemepatan untuk anak-anaknya menempuh pendidikan yang berkualitas.
“Saya bangga, anak saya bisa bersekolah disini, gratis dan kelak bisa berprestasi seperti senior-seniornya,” ujar Made Rata, salah satu orangtua siswa.
Kepala Sekolah SMA Bali Mandara Nyoman Darta melaporkan jumlah pelamar pada tahun 2018 ini mencapai 1.245 namun yang diterima hanya 23 persennya saja. SMAN Bali Mandara menerima 131 orang siswa baru, dan SMKN Bali Mandara menerima 155 siswa.
Dari jumlah itu, distribusi peserta terbanyak yakni Kabupaten Buleleng mencapai 166 siswa, Kaarangasem 49 orang, Bangli 19 orang, Tabanan 17 orang, Gianyar 10 orang, Klungkung 9 orang, Jembrana 6 orang, Badung 5 orang dan Denpasar 5 orang.
Seluruh siswa baru yang diterima berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah dan minim prestasi.
Tidak hanya berprestasi, kata Darta sebagian besar siswa yang diterima juga mempunyai daya nalar yang biasa saja, tidak ada yang very superior namun ada yang pada tingkat borderline pula.
Darta menyebut, distribui IQ siswa-siswa bau SMA/SMKN Bali Mandara diantaranya superior sebanyak 2 orang, Bright normal sebanyak 6 orang, Average sebanyak 83 orang, Dull normal sebanyak 63 orang, Borderline sebanyak 91 orang dan Moron 41 orang.
Sekolah Bali Mandara punya kiat khusus untuk mencetak siswa-siswa yang beprestasi. “Di awal-awal, kami bariskan anak-anak dan kami suruh menghapalkan perkalian 1 hingga 10. Pada perkalian tujuh, sudah banyak yang tidak bisa menjawab perkalian, diam. Tapi kami terus lakukan upaya agar mereka bisa,” terang Darta.
Strategi itu diantaranya dengan menggelar berbagai kegiatan seperti foundation, the calling, Upanayana, CBE dan MPLS. |NP|