Singaraja, koranbuleleng.com| Proses pembinaan atlet difabel Buleleng masih menemui banyak kendala, diantaranya kurangnya fasilitas dan infrastruktur olahraga untuk kepentingan atlet difabel. Hal ini sebenarnya menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Padahal, keberadaan atlet difabel di Kabupaten Buleleng sudah mampu membuat harum nama Buleleng dengan torehan menjadi Juara Umum II dalam pelaksanaan Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Bali tahun 2014 lalu di Denpasar.
Selama ini, para Pembina memang mengakui cukup kesulitan untuk membawa atlet menuju ke beberapa fasilitas olah raga yang disediakan guna melaksanakan latihan.
“Disemua fasilitas olah raga memang tidak disediakan akses untuk Difabel, sehingga kami cukup sulit juga ketika akan latihan. Seharusnya tidak perlu sampai kami menyampaikan, karena Undang-Undang juga jelas mengatur untuk menyediakan,” ujar Ketua National Paralympic Committee (NPC) I Komang Sarira.
Walaupun demikian, semangat atlet Difabel Buleleng untuk menghasilkan prestasi tidak pernah padam. Hal itu terbukti dengan keikutsertaan National Paralympic Committee Buleleng untuk berlaga dalam Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Bali tahun 2018 di Kota Denpasar.
Kontingen Kabupaten Buleleng akan diperkuat 18 Atlet didampingi 12 official. Mereka dilepas oleh Kasi Pembibitan Dan Prestasi Olahraga Disdikpora Buleleng, Nyoman Heriadi di ruang Rapat Kadisdikpora. Sarira menjelaskan, dalam ajang kompetisi olah raga penyandang disabilitas ini, Buleleng akan mengikuti seluruh cabang olahraga, yakni Cabor Atletik, Renang, Tenis Meja, Catur, serta Goal Ball.
Persiapan pun telah dilakukan sejak empat bulan lalu, dengan melaksanakan pemusatan latihan di Buleleng Timur dan Buleleng Barat. Untuk pelaksanaan Peparpov tahun ini, Buleleng akan berjuang untuk mempertahankan posisi sebagai juara umum 2.
Target ini dirasakan akan berhasil diraih, mengingat atlet yang dikirim kali ini lebih banyak berasal dari kalangan pelajar.
“Dengan melibatkan atlet muda, kita juga bisa menyiapkan mereka menjadi andalan dimasa depan. Kita juga tekankan agar mereka tidak puas menjadi Juara, namun harus mencatatkan limit terbaik, agar mereka bisa dilirik Bali ke tingkat nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Pembibitan Dan Prestasi Olahraga Disdikpora Buleleng, Nyoman Heriadi mewakili Kadisdikpora Gede Suyasa mengatakan bahwa pada gelaran Pekan Paralympic Provinsi Bali ke-6 Kabupaten Buleleng terus memberikan dukungan guna menunjang penampilan maksimalnya penampilan para atlet.
Menurutnya, dukungan yang diberikan ini merupakan bentuk kesetaraan bagi atlet difabel yang berlaga untuk menjadi andalan Buleleng. Ia pun berharap agar keterlibatan atlet difabel bisa terus bertambah, dengan meningkatkan semangat dan komitmen untuk ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan.
“Kekurangan adalah sebuah kelebihan. Ayo para atlet difabel agar bisa menghasilkan prestasi untuk ikut berperan terhadap pembangunan di Buleleng dalam bidang olahraga,” ujarnya. |RM|