Singaraja, koranbuleleng.com|Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kabupaten Buleleng menemukan sejumlah bahan makanan dan makanan mengandung zat-zat berbahaya seperti boraks danpewarna dalam giat pengawasan makanan di Pasar Banyuasri, Buleleng Rabu, 19 Desember 2018.
Pengawasan dipimpin langsung Kepala Loka POM di Buleleng Made Ary Bahari Hantana. Loka POM memeriksa satu persatu bahan makanan yang dijual pedagang. Ketika melihat yang mencurigakan, petugas pun langsung membeli makanan tersebut untuk dilakukan pengujian.
Dari 22 contoh bahan makanan yang diambil, petugas menemukan satubahan makanan mengandung pewarna Rhodamin-B, dan satu pedagang diketahui menjual bleng (pengembang makanan,red) mengandung boraks.
Kepala Loka POM di Buleleng Made Ary Bahari Hantana menjelaskan,contoh makanan yang diuji diawali dengan rasa kecurigaan dari warna yang ada pada makanan tersebut terlihat sangat mencolok. Setelah dilakukan pengujian,ternyata memang benar positif mengandung pewarna rhodamin-B.
Sementara terhadap bleng memang ditemukan dipajang oleh pedagang di pasar Banyuasri. Padahal bleng itu memang sudah lama tidak dijinkan lagi beredar karena terbukti mengandung borak. Namun ketika melihat bleng itu dijajakan penjual, pengembang makanan itupun selanjutnya diuji dan benar mengandung borak.
“Kepada pedagang kita sarankan untuk tidak menjual lagi. Dan kami akan koordinasi dengan Instansi terkait untuk memberikan pembinaan kepada pedagang,”terangnya.
Disisi lain, Ary Bahari mengaku akan menelusuri sumber dari blengtersebut. Pasalnya, dari pengakuan pedagang di Banyuasri, bahan pengembang makanan itu Ia peroleh dari sebuah toko di Jalan Hasanudin Singaraja. Pihaknyapun akan melakukan pengecekan langsung ke toko tersebut.
“Kita mau memutus mata rantai, makanya kita harus telusuri dimanasumbernya. Ini yang harus kita cari untuk kita tuntaskan. Bleng ini sudah tidak ada izinnya, dan sudah lama ditarik karena terkandung borak,” tegasnya.
Sementara itu, Gede Puspa yang menjual Bleng pengembang makanan itutidak mengetahui jika yang Ia jual mengandung borak. Bahan tersebut dijual karena memang ada pembeli yang menanyakan dan berniat membeli. Kepada konsumen,Ia biasanya menjual bleng tersebut seharga Rp12 ribu per bungkus.
“Saya tidak tahu, saya beli disebuah toko di jalan hasanudin. Ini ada yang membeli katanya memang digunakan untuk krupuk. Saya juga sebelumnya tidaktahu,” akunya. |RM|