Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng kembali menargetkan raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pelaporan sistem pelaporan keuangan pemerintahan yang dinilai oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Predikat ini diklaim penting sebagai komitmen pemerintah diberbagai instansi telah mengelola anggarannegara secara transparan dan akuntabel.
Untuk meraih target WTP, salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan/Pengelolaan Aset dan Barang Milik Daerah (BMD) bagi pejabat yang menangani aset dan pengurus barang di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Buleleng, di Hotel Aneka Lovina Villa & Spa Jalan Raya Kalibukbuk Lovina, Jum’at 12 April 2019. Narasumber yang dihadirkan yaitu dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri).
Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng, Putu Karuna, SH mengatakan pola pelatihan haris terus diberikan kepada persoil pemerintahan karenasupaya mereka bisa menjalankan tugas secara professional. Tugas-tugas yang berjalan dalam hal pengelolaan barang ini sangat terkait dengan neraca yang nantinya berpengaruh juga terhadap opini BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Disisi lain, Perlu regenerasi terhadap pejabat pengelola barang termasuk tujuan. “Ini dilakukan agar predikat WTP bisa kita raih, bahkan kalau bisa kita raih predikat WTP terbaik,” katanya.
Tahun 2019 ini, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Buleleng menargetkan Pemkab Buleleng bisa meraih predikat WTP terbaik di Bali. Pemahaman dan pengetahuan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap pengelolaan barang sangat dibutuhkan demi tercapainya target tersebut. “Kita tentu sangat mendukung, karena ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, “ ungkap Putu Karuna.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Buleleng, I Gede Wisnawa, SH yang juga selaku ketua panitia penyelenggara menilai pengelolaan aset di Pemkab Buleleng sudah cukup baik, tetapi ditegaskan harus ada peningkatan-peningkatan agar tidak ada masalah terkait dengan pengelolaan aset.
“Bimtek ini sangat penting, karena pengelolaan aset dan BMD adalah salah satu syarat untuk meraih predikat WTP, “ jelasnya.
Dirinya menambahkan langkah selanjutnya yang akan dilakukan selain memperoleh pengetahuan melalui teori, akan ada uji petik. Rencananya, nanti akan dilaksanakan studi komparasi ke Kabupaten Sleman, Yogyakarta karena daerah tersebut juga dinilai memiliki pengelolaan aset yang cukup baik. Seluruh peserta Bimtek akan dilibatkan dengan biaya ditanggung oleh masing-masing SKPD.
“Kita perlu mencari perbandingan, karena dilihat masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi, “ tutup Gede Wisnawa.
Untuk diketahui, Bimtek ini diselenggarakan selama enam hari yang dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan dari tanggal 11-13 April 2019 kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu dari tanggal 15-18 April 2019.|R/NP|