Singaraja, koranbuleleng.com | Menristekdikti, Muhammad Nasir telah meminta seluruh Rektor perguruan tinggi di Indonesia memberikan jaminan tidak ada diskriminasi bagi mahasiswa asal Papua di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Jika terkabar ada diskriminasi, maka rektor akan dipanggil oleh Kementerian Ristekdikti dan berpotensi mendapatkan sangsi.
“Saya sudah meminta seluruh Rektor di Perguruan Tinggi, terutama perguruan tinggi negeri, Rektor harus bertanggungajwab terhadap keberadaan mahasiswa Papua. Jika ada diskriminasi, Rektor akan kami panggil, tidak boleh lagi terjadi,” ujar Muhammad Nasir usai memberikan kuliah umum saat penutupan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) di Audiotorium Undiksha, SIngaraja, Selasa 20 Agustus 2019.
Nasir berpesan agar semua elemen bangsa ikut membangun bangsa supaya tidak tercabik-cabik. Bersama-sama membangun Indonesia, saling bahu membahu antar elemen bangsa dan sampai tidak memperuncing konflik.
“Masalah konflik, jangan diperuncing. Rektor se-Indonesia, yang ada dari Papua dimanapaun di luar Papua, tidak boleh ada diskriminasi. Jangan sampai tercabik-cabik semua elemen bangsa,” ungkap Nasir menegaskan sesaat setelah meresmikan mesin filterisasi air dikampus setempat.
Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk menerima bonus demograpi di tahun 2030, maka penyiapan sumber daya manusia yang harus lebih diprioritaskan dalam menghadapi segala kemajuan dunia. |NP|