Denpasar, koranbuleleng.com |Penutupan
Festival Seni Bali Jani (FSBJ) telah ditutup, Jumat 8 Nopember 2019, di
Panggung Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar. Penutupan ditandai dengan
penyerahan penghargaan kepada penerima ‘Bali Jani Nugraha’ dan pemenang lomba,
Pertunjukan Musikal Multiseni berjudul “Terjebak di Dunia Maya”.
Dalam sambutannya Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan kini
Bali punya dua festival seni. Pesta Kesenian Bali untuk seni tradisi dan
Festival Seni Bali Jani untuk seni modern. “Festival Seni Bali Jani
merupakan wahana untuk menampilkan karya seni modern yang inovatif dan kreatif
bagi para peminat generasi milenial sesuai perkembangan zaman,” kata
Gubernur asal Desa Sembiran ini.
Menurutnya ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Bali
terhadap perkembangan seni modern yang meliputi teater, sastra, puisi,
film, mural dan berbagai jenis seni modern lainnya. Ia berharap para seniman,
kreator, para generasi muda bertalenta ke depan akan semakin termotivasi,
tumbuh dan berkembang untuk berkreasi dengan berkualitas dalam memajukan seni
budaya Bali menuju kesempurnaannya.
“Kita berharap Festival Seni Bali Jani akan dilaksanakan
secara rutin dan berkesinambungan setiap tahun,” kata Gubernur. Menurutnya
FSBJ 2020 akan diselenggarakan dengan lebih baik dan penyelenggaraannya akan
dilaksanakan secara bertingkat yaitu dari tingkat kabupaten berlanjut ke
tingkat provinsi sehingga pelaksanaannya menjadi lebih berkualitas.
“Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali menyediakan anggaran
untuk kabupaten/kota agar mengikuti Festival Seni Bali Jani tingkat Provinsi
dengan masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan sebesar Rp 500 juta,”
kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini. Ia menambahkan akan ada parade oleh
Kabupaten/Kota pada pelaksanaan FSBJ 2020.
Untuk menunjukkan apresiasi dan penghormatan kepada para
pelaku seni kontemporer, Pemprov Bali memberikan penghargaan kepada Pengabdi
Seni Modern, Inovatif atau Kontemporer melalui Bali Jani Nugraha. Adapun
penerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Gubernur Wayan Koster adalah
Pengabdi Bidang Teater Ida Bagus Anom Ranuara (76), Pengabdi Bidang Sastra I
Made Adnyana “Ole” (51), Pengabdi Bidang Sastra I Gusti Putu Bawa Samar Gantang
(70), Pengabdi Bidang Kritik Seni Rupa I Putu Wirata Dwikora (59), Pengabdi
Bidang Kritik Film/Musik I Made Adnyana (48), Pengabdi Bidang Sastra Ida Ayu
Oka Rusmini (52) dan Pengabdi Bidang Kritik Seni Pertunjukan I Kadek Suartaya
(59).
Gubernur juga menyerahkan hadiah untuk para pemenang lomba
yakni Juara I Baca Puisi Tingkat SD, I Putu Agus Suka Nugraha; Baca Puisi
Tingkat SMP, Ida Bagus Gde Yonanda Surya Putra Manuaba; Baca Puisi Tingkat
SMA/SMK, Ni Luh Yuliantari;Cerita Pendek Tingkat SMA/SMK, Jong Santiasa Putra;
Cerita Pendek Tingkat Umum, Jong Santiasa Putra; Teater Modern Tingkat
SMA/SMK/Mahasiswa, Teater Takhta; Design Fashion Art Tingkat Mahasiswa/Umum,
Lady Athalia; Film Pendek Tingkat Mahasiswa/Umum, Nirarta; Seni Instalasi
Outdoor Tingkat Mahasiswa/Umum, I Gede Jaya Putra; Musikalisasi Puisi Tingkat
Umum, SMA Santo Yoseph (Teater La Jose); Karikatur Tingkat Umum I Putu Nana
Partha Wijaya; Stand Up Komedi Bali I Wayan Hendra Purnawan; dan Design Logo
Tingkat Mahasiswa/Umum, I Wayan Nuriarta.
FSBJ ditutup dengan Pertunjukan Musikal Multiseni berjudul
“Terjebak di Dunia Maya” produksi Komunitas Kreatif Bali (KKB) yang mengisahkan
kecanggihan teknologi informasi yang membuat masyarakat asyik terhubung dengan
dunia maya dan lupa dengan dunia nyata.
Selain membuat keluarga yang sedang bersama tidak saling berkomunikasi, gadget juga tak jarang menjadi ajang menyampaikan informasi tidak akurat, bernada negatif dan menghasut. Akibat terjebak di dunia maya, adalah meningginya rasa simpati dengan komentar-komentar pedas. Namun sangat kurang menunjukan rasa empati, atau bersikap memberi solusi dan aksi positif terhadap sebuah informasi.
Pertunjukan yang disutradarai I
Made Iwan Darmawan ini menampilkan Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster, Sanggar
Natah Rare, banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar dan Perhimpunan Musisi Bali.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Wayan Kun Adnyana
mengatakan selama 14 hari telah diselenggarakan 13 perlombaan, 4 workshop, 39
pagelaran termasuk pameran karya seni rupa, kuliner kreatif dan sarasehan.
“Berdasarkan survei, 45 persen yang datang mengetahui dari media sosial,” ujarnya.
Terkait kepuasan, lebih dari 90 persen kesan terhadap pagelaran sangat sesuai dan sesuai. Menurutnya selama digelar, FSBJ 2019 berhasil menarik sekitar lima ribu penonton/pengunjung yang memberi apresiasi terhadap pelaksanaan festival seni modern ini. |R/NP|