Singaraja, koranbuleleng.com | Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, melakukan perjalanan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) guna mempererat hubungan baik antara Bali sebagai bagian dari Indonesia dengan RRT. Dalam kesmepatan ini, Wagub juga mempromosikan Pulau Dewata sebagai destinasi wisata bagi masyarakat Cina.
Kunjungan Wagub yang juga didampingi stakeholder pariwisata Bali ini, mengunjungi dua kota yakni Beijing dan Hangzhou, Provinsi Zhejiang pada 27 hingga 30 November 2019.
Dalam rilis yang diterima koranbuleleng, Wagub yang akrab dengan sebutan Cok Ace ini menghadiri pembukaan Workshop China Wedding di Hotel Marriot Beijing Northeast. Dihadiri pula oleh 25 perusahaan asal Bali, yang berfokus pada promosi dan kerjasama di bidang jasa penyelenggaraan acara pernikahan dengan nuansa adat budaya Bali bagi rakyat RRT. Pernikahan bergaya Bali sangat diminati oleh para pasangan dari negeri tirai bambu tersebut.
Sehubungan pula dengan promosi Wisata Bali, Wagub Cok Ace yang didampingi Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Bali, IB Agung Partha Adnyana mengadakan pertemuan di lokasi yang sama dengan investor dari RRT, khususnya yang bergerak di bidang jasa maskapai penerbangan.
Dalam pertemuan tersebut, diharapkan nantinya kapasitas penumpang yang ditawarkan kepada turis dari Cina untuk berwisata ke Bali semakin bertambah. Pada kesempatan tersebut juga dikemukakan perihal ketertarikan investor untuk mengembangkan jasa transportasi Sea Plane (angkutan udara yang mampu lepas landas dan mendarat di atas air,red) sebagai inovasi bagi para turis untuk menjelajahi spot-spot wisata di Bali dan sekitarnya.
Wagub Cok Ace beserta Asosiasi Perusahaan Wedding Bali sempat mengadakan jumpa pers yang dihadiri oleh 30 media Cina baik cetak maupun daring terkait pariwisata, bisnis dan gaya hidup. Hasil jumpa pers tersebut akan disiarkan secara nasional di RRT.
Disamping itu, iklan promosi Bali royal weeding dan honeymoon dipajang di area area fasilitas publik, seperti subway (kereta bawah tanah) Kota Beijing, di 12 bandara di RRT dan beberapa lokasi real estate kelas high end.
Wagub didampingi pula oleh Dubes RI untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, dan Staf Penasehat Khusus Urusan Umum untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, I Gusti Ngurah Putra, menghadiri Table Top Sales Mission 2019 Beijing di Ballroom Hotel Marriot, Beijing.
Dalam kesempatan itu, Cok Ace menyampaikan bukti kedekatan dua negara lewat akulturasi budaya Bali-Tiongkok yang telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Akulturasi tersebut dapat diamati pada berbagai pengaruh budaya Cina dalam berbagai aspek kebudayaan Bali.
“Salah satu tradisi yang masih melekat sampai sekarang adalah hadirnya peran Barong Landung di dalam banyak upacara di Bali yang sejatinya merupakan simbolisasi dari figur Raja Jayapangus dari kerajaan Balingkang Bali dan Putri Kang Cing Wie dari Tiongkok,” ungkap pria yang juga Penglingsir Puri Ubud ini.
Kata Cok Ace, kedekatan akulturasi ini kemudian berlanjut dalam pembaruan interaksi melalui hubungan kepariwisataan. Ssejak 20 tahun terakhir kunjungan wisatawan Cina ke Bali secara umum mengalami peningkatan yang cukup baik, sehingga saat ini wisman Cina menempati posisi teratas pada jumlah kunjungan dibandingkan negara-negara lain.
“Program Sales mission dan Table Top ini diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerjasama dan komunikasi yang intensif sehingga mampu melahirkan kolaborasi yang semakin kuat antara industri pariwisata Bali dan Cina,” Jelas Cok Ace.
Dalam kesempatan itu, Wagub Cok Ace juga menyampaikan undangan kepada seluruh masyarakat Tiongkok untuk hadir di dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2571 mendatang dalam satu persembahan Festival Balingkang yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020 di Kintamani, Bali.
Melanjutkan kunjungannya, Wagub beserta rombongan melaksanakan pertemuan, bertempat di
Narada Hotel Hangzou, Provinsi Zhejiang pada Jumat 29 Nopember 2019. Pertemuan dilaksanakan bersama Zheng Henghui selaku Direktur Departemen Budaya dan Pariwisata Provinsi Zhejiang, Shi Huazhong, Divisi Hubungan Asia Afrika Provinsi Zhejiang, Jian Ma, General Manager Zhejiang Juma Amusment Equipment dan
Chiel Smits, CEO Starneth.
Dalam pertemuan tersebut, Wagub kembali mengemukakan kedekatan Cina dengan Bali yang tidak hanya kerjasama sebatas hubungan masa kini namun telah terjalin dari zaman nenek moyang dahulu. “Saat ini, kunjungan wisman Cina diharapkan mampu meningkatkan APBD dan sekaligus meningkatkan devisa negara sesuai dengan target kemenparekraf RI,” Kata Cok Ace.
Selain mengangkat pariwisata, Wagub Bali juga menjelaskan permasalahan yang di hadapi Bali saat ini yakni masalah sampah yang dianggap mengurangi kenyamanan wisatawan di Bali. Hasil pertemuan dan diskusi tersebut diharapkan menjadi awal untuk pembangunan sister province, demi peningkatan kerjasama antar kedua daerah, Bali dan Zhejiang. Juga kerjasama dalam penanganan sampah untuk diolah menjadi energi hingga pembangunan fasilitas pariwisata.|R/KB|