Singaraja, koranbuleleng.com |Universitas Pendidikan Ganesha atau Undiksha siap menerapkan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang digagas oleh Mendikbud Nadiem Makariem. Untuk mendukung program itu, Undiksha menggelar sosialisasi bersama dosen Undiksha, Sabtu 15 Februari 2020.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud RI Paristiyanti Nurwardana mengatakan untuk mempercepat mewujudkan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar di Undiksha, maka perguruan tinggi harus melakukan proses kolaborasi dengan top 10 Kampus di dunia.
“Kolaborasi dengan 10 top kampus dunia salah satu cara cepatnya, karena menurut informasi bahwa Quinstand University yang masuk universitas top 100 di dunia akan melakukan kerja sama, untuk itu kita akan tarik juga Undiksha ke Nasional supaya lebih cepat ” ujarnya
Kemendikbud juga akan menciptakan dosen dan mahasiswa penggerak secara nasional untuk melakukan berbagai kegiatan berkolaborasi dengan universitas di L2Dikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) untuk mengidentifikasi permasalahan di kabupaten dan provinsi.
“Kita mengetuk hati para dosen dan mahasiswa yang tinggal di bali misalnya, kan harus kontribusi memecahkan masalah yang ada di bali , masak dosen diem saja, orang paling pintar kan keberadaanya di perguruuan tinggi” Imbuhnya
Sementara itu Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel,M.Pd menjelaskan sebelum Sosialisai mendukung kebijakan Kemendikbud tentang Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, pihaknya sudah menggelar Focus Group Disscusion (FGD) untuk mengesahkan saran dan masukan yang telah didapatkan untuk selanjutnya dibawa ke rapat pimpinan.
Nyoman Jampel juga mengaku sudah siap dengan kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tentang Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dengan cara berkolaborasi bersama universitas TOP 100 dan pada bulan Maret 2020 Undiksha akan menandatangani MoU dengan 2 perguruan tinggi TOP Dunia.
“Kita sering kali lebih awal, sehingga setelah Permen keluar maka kita sudah jalankan, jadi dengan kebijakan dari kemendikbud itu kita tidak persoalkan ” ujar Nyoman Jampel. |ET|