Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Luh Hesti Ranitasari |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng menemukan kondisi kekurangan tim medis di Puskesmas Busungbiu, Kamis 28 Mei 2020. Kekurangan tim medis ini sangat berdampak terhadap kualitas pelayanan kesehatan warga.
Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Luh Hesti Ranitasari menyatakan akan segera memanggil Dinas Kesehatan untuk memperoleh kejelasan terkait kondisi kekurangan tim medis bagi Puskesmas Busungbiu.
Saat melakukan kunjungan kerja komisi bersama Wakil Ketua DPRD Buleleng Gede Suradnya, Hesti yang juga politisi Partai Demokrat ini sangat merasa prihatin dengan konidisi itu. Dia berharap ada pemerataan penugasan tim medis di seluruh Puskesmas di Buleleng.
“Kami akan usulkan untuk pemerataan tenaga medis khususnya dokter. Supaya pelayanan kesehatan di setiap puskesmas bisa lebih maksimal, seperti kita ketahui kalau daerah Busungbiu ini kan agak jauh dari kota,” ujar Hesti saat melkaukan kunjungan ke Puskesmas Busungbiu, Kamis 28 Mei 2020.
Sementara itu, Kepala Puskesmas I Busungbiu dr. Dessy Ariani, S. Ked menjelaskan saat ini hanya ada dua orang dokter yang bertugas padahal bila dilihat sebagai PUskesmas rawat inap, semestinya ada lebih dari dua orang dokter yang harus bertugas. Begitupun untuk perawat dan tenag aadministrasi juga kurang.
“Sementara ini kita masih terbantu dengan adanya dokter internsip, tapi itu tidak lama lagi karena sekitar 4 bulan lagi akan berakhi. Setelah itu akan kembali kewalahan untuk memberikan pelayanan” tambahnya.
Sementara salah satu dokter di Puskesmas setempat, dr. Bayu Wiratama mengatakan Puskesmas Busungbiu juga masih perlu tambahan tenaga perawat.
“Kalau di UGD itu kita masih perlu lebih banyak perawat. Karena dengan tenaga yang tersedia sekarang ini, membuat para perawat harus bekerja ekstra untuk memberikan pelayanan yang maksimal. Kalau di administrasi karena masih kekurangan tenaga, kadang-kadang perawat yang bersangkutan juga meluangkan waktu untuk membantu mengerjakan hal yang bersifat administratif. ” ujarnya.
Walaupun ditengah keterbatasan, bayu Wiratama menjelaskan pelayanan terhadap obat-obatan dan fasilitas lainnya diupayakan berjalan dengan maksimal. |NP|
