Pertama di Asia Tenggara, Bendungan Tamblang Manfaatkan Sistem Inti Aspal

Singaraja, koranbuleleng.com| Pelaksanaan megaproyek Bendungan Tamblang kini sudah mencapai progress 30 persen. Menariknya, bendungan yang berlokasi di Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan ini akan menerapkan sistem inti aspal, diklaim pertama kali digunakan di Asia Tenggara.

Tenaga Ahli Geologi dari PT Pembangunan Perumahan NJO Adi Jaya KSO Hery Suwondo menjelaskan, saat ini proses pembangunan masih berkonsentrasi untuk pengerjaan terowongan pengelak, galian pelimpah dan juga galian pondasi bendungan. 

- Advertisement -

Menurutnya, sampai dengan saat ini tidak ada kendala yang dihadapi untuk proses pembangunan bendungan. Hanya saja, saat ini Kabupaten Buleleng sudah memasuki musim hujan, sehingga kondisi tersebut kadang menjadi hambatan. 

“Progres 30 persen itu sebenarnya on target. Kalau sekarang kendalanya hanya musim hujan saja. Kan sekarang pengerjaan lebih banyak pada penggalian, jadi saat hujan, pekerjaan harus kami hentikan,” jelasnya.

Hary Suwondo menyebut jika Bendungan Tamblang ini akan menjadi sejarah bagi Indonesia. Pasalnya, pada bagian kontruksi bendungan akan menerapkan sistem inti aspal. Jika tidak ada kendala dan nantinya terwujud, maka Bendungan Tamblang akan menjadi bendungan pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem tersebut. Menurutnya, ada banyak keuntungan dengan menerapkan sistem inti aspal.

“Keuntungannya dalam pengerjaan lebih efisien, biaya lebih ekonomis, kemanaan lebih terjamin, lebih kedap kebocoran, tahan terhadap gempa. Dan yang paling penting  sistem self healing, artinya kalau ada gempa dan retakan dia akan potensi meleleh dan menyumbat retakan,” tegasnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Direksi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida menjelaskan, secara kontrak, pelaksanaan pembangunan Bendungan Tamblang ini dikerjakan dari 28 Desember 2018. Hanya saja untuk pekerjaannya baru dimulai pada Bulan September 2019 karena sedang berlangsungnya proses pembebasan lahan.

Keberadaan Bendungan ini akan memiliki kapasitas daya tampung sebesar 7,6 meter kubik air. Dimana nantinya akan dimanfaatkan untuk mengairi lahan seluas 588 hektar yang ada di Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan.

“Selain itu, bendungan ini juga akan menghasilkan air baku sebanyak 510 liter per detik. Sesuai kontrak, pembangunan akan dilaksanakan sampai dengan Desember 2022 mendatang,” ujarnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts