Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG menanam pohon di perbukitan Gondol, Desa Penyabangan |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah elemen masyarakat menanam seribu tanaman di Bukit Gondol, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Sabtu 19 Desember 2020. Penanaman berbagai jenis bibit pohon di bukit yang memiliki ketinggian lebih kurang 100 meter sebagai upaya penghijauan dan pelestarian lingkungan. Penanaman pohon digagas oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), SAR COM Buleleng, Rapi Buleleng dan Yayasan Premasanti Peduli Sesama.
“Kegiatan penghijauan ini merupakan kontribusi untuk ikut melindungi bumi dari bahaya global warming. Dampak daripenyebab itu salah satunya akibat ketidakpedulian manusia dengan lingkungan, seperti penebangan pohon sembarangan, polusi udara hingga efek rumah kaca,” ucap Ketua FPK Buleleng, Ida Bagus Lilik Sudirga.
Sudirga berharap langkah FPK bersama elemen lainnya dengan menghijaukan Bukit Gondol mendapat respon positif dari masyarakat terutama memelihara ribuan tanaman yang telah ditanam.
“Ini langkah awal dan selanjutnya penanaman pohon berikutnya akan menyasar perbukitan di wilayah Desa Sumberkima dan sekitarnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengaku mendukung upaya-upaya yang dilakukan masyarakat dalam konteks pemeliharaan lingkungan.
“Kami apresiasi inisiasi FPK menghijaukan Bukit Gondol melalui program tanam seribu pohon ini,”kata Supritana.
Menurut Supriatna, kondisi alam di wilayah Buleleng barat butuh perhatian bersama. Terlebih dengan adanya perubahan iklim global yang membutuhkan beragam upaya penyelamatan lingkungan.
Untuk itulah, Supriatna berharap ada gerakan bersama atau keterlibatan elemen di masyarakat dalam melakukan penyelamatan lingkungan dan mengembalikan kondisi alam atau hutan di Buleleng lebih hijau dan lestari.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG menjelaskan bukit Gondol yang memiliki luas sekitar 4 hektar ini perlu dirawat dan dihijaukan. Sifat alami dari wilayah ini yang gersang pada musim kemarau, membutuhkan penanganan yang berkelanjutan dibidang lingkungan. Salah satunya, kegiatan penghiajuan dan melibatkan masyarakat sekitar untuk melakukan pemeliharaan perbukitan, menjaga pohon-pohon yang telah ditanam bisa hidup dengan alami.
Sutjidra mengatakan sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, salah satunya hubungan manusia dengan alam semesta maka kelestarian alam harus dapat terwujud dengan baik dan benar di wilayah Kabupaten Buleleng khususnya di Bukit Gondol dengan melibatkan kontribusi masyarakat secara luas.
“Dalam hal ini pemerintah berserta masyarakat harus saling bahu-membahu dalam mewujudkan pelestarian alam salah satunya dengan menanam pohon. Mudah-mudahan kegiatan ini terus berkelanjutan,” jelasnya.
Selain berkelanjutan, penghijauan ini bisa berdampak pada pariwisata Buleleng. Khususnya pariwisata spiritual serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Karena itu, diminta kepada pengempon Pura Bukit Gondol beserta masyarakat Desa Penyabangan agar betul-betul memelihara dan menjaga pohon-pohon yang telah ditanam. “Keberadaan pohon ini juga tergantung pada pengempon Pura Bukit Gondol dan masyarakat desa Penyabangan,” ucap Sutjidra.
Bebrapa jenis pohon yang ditanam, diantaranya, Pohon Kayu Putih, Majegau, Jambu, Sawo Kecik, Rijasa. “Kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Tetapi kami tidak akan berhenti untuk berbuat,” kata Ketua Pantia, Dewi Puspitawati. |ET|