Kementerian Tenaga Kerja Bangun BLK di Desa Mayong

Anggota Komisi IX DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas di Desa Mayong, Kecamatan Seririt |FOTO : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng.com |Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana meresmikan  Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang berlokasi di Dusun Mayong, Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Minggu 7 februari 2021.  Pembangunan BLK ini dibiayai dari hibah Kementerian Tenaga Kerja RI.

- Advertisement -

Saat ini di Buleleng sendiri sudah ada enam BLK yang rampung dibangun dengan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan bursa kerja di wilayah masing-masing. Gedung BLK di desa Mayong khusus di bidang kejuruan kesenian, di Tukad Sumaga bergerak di bidang otomotif, BLK Tegallinggah bergerak di bidang kesenian, BLK Kalibukbuk bergerak bidang Desain komunikasi Visual, BLK Desa Selat bergerak di bidang tata rias, BLK Pangkung Paruk dan terakhir BLK Mayong yang bergerak di bidang Kesenian.

Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan,  letak demografi menjadi peluang untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil. Salah satunya melalui pelatihan atau vokasi di BLK dengan menyasar generasi muda. Pihaknya pun menarget agar setiap kecamatan bisa terdapat BLK.

“BLK ini adalah sarana untuk pelatihan vokasi untuk peningkatan SDM khususnya bagi generasi muda. Apalagi, bonus demografi. Nah tentu harus dibutuhkan keterampilan. Salah satunya vokasi di pelatihan kerja,” ujar Kariyasa.

Kursus di BLK Mayong, bisa dimanfaatkan untuk pengembangan bidang kesenian. Seperti pelatihan yang bertujuan untuk mempertahankan seni adat dan budaya. Semisal pelatihan membuat banten, makekidung, megambel dan kesenian lainnya.

- Advertisement -

Sejauh ini, pengadaan lahan menjadi persoalan dalam pembangunan BLK. Untuk itu, pihaknya menggandeng Yayasan dalam mewujudkan pembangunan BLK yang dibiayai dari Kementerian Tenaga Kerja ini.

“Jadi khusus tahun 2021 itu Bali ditarget mendapat jatah pembangunan BLK, minimal 10 unit. Dengan catatan lahan sudah ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Satyananda Waikunta Ashram, Ida Pandita Mpu Siwananda Wiradharma Jaya Dangka mengatakan, pembangunan BLK di lahan seluas 9 are menghabiskan biaya Rp 500 juta. Anggaran tersebut memang bersumber dari Kementrian Tenaga Kerja. Sedangkan pihak Yayasan hanya menyiapkan lahan.

Pembangunan BLK diharapkan bisa mengembangkan keterampilan generasi muda dalam bidang kesenian.

“Ketrampilan itu bisa direncanakan melalui kursus kepemangkuan, membuat banten, megambel dan aktivitas positif. Sehingga penyaluran minat dan bakat generasi muda bisa lebih positif,” pungkasnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts