Wisata selfi dengan latar panorama persawahan dan pantai di Desa Umaanyar |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Untuk menghidupkan kembali perekonomian warga di tengah pandemi COVID-19, Desa Umeanyar, Kecamatan Seririt kembangkan wisata selfie dengan latar panorama persawahan.
Lokasi di hamparan sawah dan berdekatan dengan pantai, diharapkan tempat wisata yang baru telah dibuka pada 26 Januari 2021 menjadi daya tarik masyarakat untuk berkunjung.
Camat Seririt, Nyoman Agus Tri Kartika Yuda mengapresiasi pengembangan obyek wisata oleh pemerintah Desa Umeanyar. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk desa maupun Bumdes desa Umeanyar.
Karena menurutnya, menambahkan wisata merupakan inovasi baru, dimana kebanyakan desa yang ada di kecamatan Seririt kebanyakan bergerak di bidang unit usaha perdagangan.
“Ini merupakan hal yang baru dari desa khususnya di kecamatan seririt. jadi nanti kami akan dorong desa lain untuk berinovasi untuk mengembangkan potensi desa. Kami akan berikan pendampingan dan fasilitasi hal-hal seperti ini,” katanya
Sementara itu, Perbekel Desa Umeanyar Putu Edy Mulyana mengatakan, pengembangan pariwisata berbasis pertanian yang dikelola BUMdes ini menggunakan anggaran dana desa. Dimana pihaknya bekerja sama dengan pemilik tanah warga setempat, dengan sistem bagi hasil.
Namun dengan kondisi pandemi seperti sekarang, pihaknya tidak menargetkan pemasukan besar. Saat ini pihaknya focus untuk pengunjung wisatawan setempat, karena kebetulan wilayah wisata ini berdekatan dengan pantai.
“Antusias masyarakat positif, namun kami tidak terlalu banyak promosi. Kita fokus warga disini dulu. Kebetulan warga yang ke pantai sini rame ketika sore hari” katanya
Edy Mulyana menambahakan, Desa Umeanyar juga berencana akan membangun pariwisata religi yakni pariwisata pengelukatan. Pariwisata itu bagian dari pengembangan sumber daya alam mata air desa setempat.
“Kita disini punya mata air. Nantinya akan kita kembangkan sebagai pariwisata religi, mudah-mudahan tahun ini segera terealisai,” harapan. |ET|