Tenaga kesehatan didampingi anggota TNI melakukan pengambilan sampel tes usap antigen terhadap warga di Desa Poh Bergong |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com|Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf. Muhammad Windra Lisrianto terpaksa menurunkan tiga orang prajurit dari Kodim 1609/Buleleng untuk melakukan pendekatan terhadap pasangan suami istri di Banjar Dinas Poh, Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng agar mau melakukan tes usap antigen. Pasutri ini sebelumnya sempat kontak erat dengan keluarga yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Dandim meminta warga tidak merasa takut saat pengambilan sampel untuk kepentingan bersama. “Masyarakat tidak perlu takut. Justru saya kahawatir kalau berkeliaran bisa menularkan. Apalagi menularkan ke warga yang mempunyai komorbid,” kata Windra kepada wartawan Kamis 29 Juli 2021.
Setelah dilakukan pendekatan, akhirnya pasutri itu bersedia menjalani tes cepat antigen dan dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Buleleng III.
“Anggota membujuk pasutri itu agar bersedia di rapid test. Astungkara saat dibujuk secara humanis, pasutri itu langsung bersedia dan hasilnya non reaktif,” ungkapnya.
Sementara Perbekel Poh Bergong I Nyoman Sukrawan juga membenarkan warganya WM (58) dan NS (57) Banjar Dinas Poh, Desa Poh Bergong, Kecamatan Buleleng menolak menjalani tes cepat antigen. Mereka berdalih kesehatannya dalam kondisi baik-baik.
“Penolakannya itu tidak kasar. Dia hanya tidak menghiraukan petugas puskesmas yang datang,” kata Sukrawan.
Sukrawan menambahkan, pasangan suami istri tersebut sempat kontak erat dengan beberapa keluarganya yang terpapar COVID-19. Petugas khawatir mengingat sehari-hari keduanya berjualan sembako dan berkomunikasi dengan warga lain.
“Mereka sempat kontak erat dengan keluarganya yang positif COVID-19. Karena setiap harinya mereka berjualan kami juga khawatir agar tidak terjadi penularan ke warga yang lain,” pungkasnya. (Y)