Singaraja, koranbuleleng.com | Gede Ngurah Kampita, tampak masih lihai memainkan jurus-jurus silatnya. Tendangan dan tangkisan masih terlihat kuat, kuda-kudanya juga terlihat stabil.
Sementara ratusan pesilat muda lainnya tampak antusias mengamati dengan seksama saat Ngurah Kampita memainkan ragam jurus Sitembak di Padepokan Peguruan Pencak Silat Sitembak, Desa Bubunan, Rabu 16 Maret 2022. Sebagian besardari pesilat muda itu adalah siswa dari padepokan tersebut dan Gede Ngurah Kampita saat ini adalah Ketua Umum Setembak Buleleng.
Perguruan ini sedang menggelar Kejurkab Sitembak CUP kedua belas dan Perebutan Piala Bergirilir Bupati Buleleng ke Sembilan, kemarin itu. Sebanyak 172 Pesilat terlibat dalam kejuaraan tersebut. Mereka berasal dari dari delapan ranting yang ada di masing-masing kecamatan. Kemudian, ada 18 sekolah yang mengikuti.
Desa Bubunan salah salah satu titik utama perkembangan perkembangan Pencak Silat Sitembak di Bali. Sitembak, salah satu ilmu bela diri silat warisan para pendekar Bali. Bukan hanya Bubunan, sejumlah desa-desa lain seperti Desa Patemon juga banyak melahirkan pesilat-pesilat sitembak nan tangguh di masa lalu. Kini, Sitembak sudah mulai kembali menggeliat di sejumlah desa di Buleleng.
“Ini warisan para penglingsir kita, tidak boleh punah,” ujar Made Santiari, salah satu tokoh perempuan dari Pemuda Panca Marga yang lahir dari Desa Bubunan. Semasa muda, Santiari dan keluarganya juga aktif dalam persialatan setembak. Sang adik yang kini menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Letnan Jenderal Cantiasa juga besar dan ditempa dalam perguruan silat Sitembak.
Ngurah Kampita berujar Bubunan menjadi salah satu desa ratusan tahun silam mengembangkan aliran Sitembak, walaupun sebenarnya aliran silat ini tidak asli dari Bubunan. Silat sitembak ini awalnya berkembang di Betawi atau Jakarta saat ini. Pada tahun 1917 berkembang di Kampung Kajanan, Singaraja dikembangkan oleh Tuan Abdulrahman (alm).
Di masa itu, seorang pesilat dari Bubunan, Putu Dana (alm) adalah murid terbaik dari Abdulrahman. Sebagai murid terbaik, Putu Dana diberikan kepercayaan untuk mengembangkan Silat Sitembak ini di Desa Bubunan. Dari Desa Bubunan ini, aliran Sitembak terus merambah dan berkembang di sejumlah desa bahkan sampai keluar Buleleng.
“Saat ini, sudah ada ribuan pesilat muda setembak di berbagai desa dan berpusat di Bubunan ini,” ujar Ngurah Kampita.
Ketua Harian Sitembak Buleleng , Made Putra Arsana, mengatakan Perguruan Pencak Silat Sitembak setiap tahunnya menggelar dua kejuaraan tersendiri. Pertama adalah Sitembak Cup pada bulan Maret dan April. Kedua adalah Kejurkab Seni Tradisional khusus untuk nomor seni yang terdiri dari seni beregu, seni ganda dan seni tunggal. Kejurkab Seni Tradisional digelar pada bulan Agustus bertepatan dengan Hari Kemerdekaan. “Pada event tersebut juga berlangsung kenaikan tingkat ban dari masing-masing anak,” sebutnya.
Putra juga bercerita bahwa para pelatih juga terus merambah desa-desa lain di Bali untuk membesarkan dan melanggengkan ilmu bela diri silat Sitembak ini tetap eksis.
Mereka membutuhkan dukungan dari berbagai pihakagar warisan seni budaya ilmu bela diri ini tetap bisa digandrungi oleh generasi masa kini.
Sementara Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana selaku Dewan Pembina Perguruan Pencak Silat Sitembak membuka secara resmi Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Pencak Silat Sitembak Cup XII tahun 2022, Rabu kemarin.
Kejurkab yang dirangkaikan dengan Perebutan Piala Bergilir Bupati Buleleng IX ini berlangsung selama empat hari dari tanggal 16 sampai dengan 19 Maret 2022 di Padepokan Perguruan Silat Sitembak, Desa Bubunan.
Agus Suradnyana menjelaskan Pencak Silat Sitembak di Desa Bubunan, Kecamatan Seririt dan telah memberikan warna terhadap olahraga pencak silat, termasuk memberikan Prestasi sehingga mengharumkan nama daerah. “Kita harus bangga terhadap ini. Semoga terus berkembang dan semakin mengharumkan nama Buleleng,” jelasnya.
Ucapan terima kasih juga diberikan kepada generasi muda yang masih melestarikan dan mengembangkan pencak silat Sitembak ini. Antusiasme atlet-atlet muda juga harus terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan kembali. Dengan kejuaraan yang rutin digelar tiap tahun, diharapkan Sitembak juga bisa dikembangkan hingga ke luar Buleleng. “Saya hadir di sini untuk memotivasi semua agar bisa mempertahankan atau kalau bisa ditingkatkan prestasinya. Saya sangat bangga dengan Perguruan Pencak Silat Sitembak ini,” ucap Agus Suradnyana. |ET|