Singaraja, koranbuleleng.com │ Usai adu finalti, antara tuan rumah Desa Anturan (Singa Anturan) dengan Desa Kalibukbuk (Forkal Kalibukbuk), Turnamen Singa Anturan Cup I 2022 sempat terjadi kericuhan, Senin 4 april 2020. Namun hal itu berhasil diredam.
Pada laga final ini, Forkal Kalibukbuk berhasil meraih kemenangan lewat adu penalti dengan skor 4-2. Turnamen yang diikuti 6 tim ini juga sempat diwarnai kericuhan pada akhir pertandingan. Namun beruntung, kericuhan dapat segera dikendalikan.
Ketua panitia Turnamen Singa Singa Anturan Cup Putu Winasa mengatakan, turnamen yang berlangsung dari tanggal 23 Maret hingga 4 April 2022 ini diharapkan dapat mengisi kegiatan muda mudi desa Anturan yang selama ini sangat antusias terhadap sepak bola.
Selain itu, dengan kejuaran yang telah dibuat, desa-desa lain bisa membuat kegiatan serupa agar bisa menjaring atlet berbakat untuk mengharumkan nama Buleleng kedepannya.
“Mudah-mudahan, dengan kegiatan para pemuda di kabupaten Buleleng, terutama pemuda Anturan bisa bermain di tingkat yang lebih tinggi, dan bisa sampai ke tingkat nasional” katanya
Dalam turnamen, juga didukung putra daerah asal desa Anturan yakni Ketua Yayasan BUMN Harjawan Balaningrath. Kedepan pihaknya akan kembali menggelar kegiatan serupa dengan memperebutkan piala bergilir.
“Turnamen kali ini, selain piala tetap, juara satu berhak mendapat hadiah Rp. 2,5 juta, juara 2 Rp. 2.000.000, juara 3 Rp 1.5 juta dan top skor Rp. 250 ribu” tutupnya.
Semenatara itu, Ketua KONI Buleleng Ketut Wiratmaja memberikan apresiasi terhadap semua pihak yang telah mensukseskan turnamen Singa Anturan Cup. Meski sempat kericuhan dalam laga final, hal tersebut merupakan kesalahpahaman semata.
“Ada juara 1, 2 dan 3, ini adalah seleksi. Kita harus sadari ada kekurangan ada kelebihan setiap tim yang bertanding, namun ini harus harus kita akui” kata Wiratmaja
Wiratmaja juga berbangga kepada para atlet-atlet yang sudah ikut bertanding. Menurutnya atlet yang ikut bertanding merupakan hasil binaan setiap desa dan kelurahan yang ada di Buleleng.
Pihaknya pun berharap desa/kelurahan di Buleleng bisa melaksanakan kegiatan seperti desa Anturan. Dengan harapan, kedepannya akan lahir atlet-atlet muda Buleleng yang bisa berprestasi.
Sekedar informasi, Turnamen yang diselenggarakan di Lapangan Desa Anturan itu melibatkan 6 klub dari Desa Anturan (sebagai tuan rumah), Desa Tukad Mungga, Desa Kalibukbuk, Desa Kaliasem, Desa Sanggalangit dan Desa Kubutambahan.
Untuk juara 3 diraih oleh Desa Sanggalangit dan juara 4 diraih Desa Kaliasem.
Seluruh klub yang terlibat adalah konstituen Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Buleleng. Klub yang terlibat ada yang merumput di Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3 PSSI Buleleng. │ET│