Singaraja, koranbuleleng.com │ Senderan rumah milik Kadek Juliana warga Banjar Dinas Banjarasem, Kelurahan Penarukan jebol dan menutup saluran irigasi persawahan. Dampaknya seluas 20 hektar lahan pertanian subak tegalan di Keluranan Penarukan terancam tidak mendapatkan pasokan air menjelang musim tanam ini.
Kelian Subak Gede Penarukan, I Wayan Rian mengatakan senderan tersebut jebol akibat tanah tidak kuat menampung air hujan.
“Kami berharap ini segera bisa dibantu apalagi kami di subak sangat perlu dengan saluran air, kalau ini tidak segera tidak bisa jalan pertanian kami,” ungkap Rian
Sementara itu, Lurah Penarukan, Ketut Swastika mengaku telah bersurat ke dinas terkait untuk memohon bantuan alat berat agar material longsoran bisa dipindahkan dan saluran irigasi bisa kembali normal.
Saat ini, khususnya di Subak Tegalan sedang membutuhkan aliran air untuk mengairi lahan para petani yang sedang memasuki masa tanam. Apalagi mengingat beberapa tahun belakangan persentase gagal panen di sejumlah subak di Kelurahan Penarukan potensi gagal panennya cukup besar atau tinggi.
“Kita sudah bergotong royong agar air bisa mengalir lagi ke sawah. Harapan kita karena sektor pertanian hal yang utama bagi masyarakat kelurahan Penarukan jadi kami memohon sekali untuk penyediaan alat beratnya,”katanya
Disisi lain Dewa Gede Sugiharto Anggota Komisi I DPRD Buleleng terjun dan memastikan ke lokasi kejadian senderan jebol mengaku segera akan menindaklanjuti hal tersebut agar segera tertangani.
“Saya sudah bantu koordinasi dengan dinas terkait untuk mendapatkan solusi. Selain itu nanti lagi 2 hari ada perwakilan dirjen yang akan kesini bersamaan dengan hal itu kita akan usulkan untuk subak tegalan agar jadi prioritas,” ucap Sugiharto. │ET│