Singaraja, koranbuleleng.com │ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng akan memmanfaatkan Bendungan Tamblang menjadi objek wisata baru. Dengan demikian, masyarakat sekitar dapat memperoleh mata pencaharian sekaligus kedepannya dapat menambah Pendapatan Asli Desa (PAD). Pemerintah Desa Sawan bahkan sudah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menyambut obyek wisata baru itu.
Perbekel Desa Sawan Nyoman Wira mengatakan telah mempersiapkan SDM melalui pelatihan komunikasi bahasa asing, pelatihan memberikan pelayanan kepada pengunjung yang datang.
Sawan sebagai pusat kerajinan pande besi dan pande gong juga akan diberdayakan pada tempat wisata ini agar mendapatkan timbal balik.
“Perajin ini nantinya menyediakan souvenir dan produk inovatif lainnya yang akan difasilitasi dengan menyediakan stand di objek wisata bendungan,” katanya
Melalui koordinasi dari Pemerintah Desa akan mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS). Rencananya di dekat Bendungan disiapkan balai serba guna sebagai tempat pementasan seni termasuk kegiatan seni desa.
“Nanti akan dikaji lagi lebih lanjut karena jika itu memang bisa terealisasi, kita dapat mendukung perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan asli desa,” imbuh wira
Untuk diketahui, konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dengan tinggi bendungan mencapai 68 meter. Bendungan Tamblang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang bersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.
Apabila bendungan tuntas dibangun, bisa menyuplai air bersih dengan kapasitas 510 liter per detik. Kapasitas air bersih itu lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Titab.
Dengan kapasitas sebesar itu, para petani di wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih. Bendungan Tamblang merupakan satu-satunya bendungan di Bali, bahkan di Indonesia yang menggunakan inti aspal. Penggunaan inti aspal ini dimaksudkan agar inti bendungan kedap air.
Proyek bendungan yang menelan anggaran APBN sebesar Rp 793,7 miliar. Sesuai kontrak, target selesai pembangunan pada Desember 2022. │ET│