Singaraja, koranbuleleng.com | Setelah sempat tidak digelar selama dua tahun, pujawali di Pura Padmasana Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha Singaraja kembali dilaksanakan, Sabtu 10 September 2022.
Tidak hanya diikuti oleh dosen dan mahasiswa Undiksha, pujawali tersebut juga tampak dihadiri oleh ratusan mahasiswa lain dari program pertukaran mahasiswa merdeka.
Mereka tampak berbaur dibarisan mahasiswa FBS, yang akan melakukan persembahyangan pujawali. Hal itu, memperlihatkan kentalnya toleransi bergama yang ada di Indonesia.
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Made Sutama mengatakan, pertukaran mahasiswa merdeka ini merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dari program tersebut, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja kedatangan 300 orang mahasiswa dari sejumlah universitas di seluruh Indonesia. Dengan adanya pujawali ini, pihaknya mengundang mahasiswa itu untuk menikmati pergelaran budaya serangkaian dengan pujawali.
Sutama menyebut, awalnya hanya mengundang beberapa orang saja dari mahasiswa itu. Namun, karena tingginya ketertarikan mereka akan budaya Bali. Ratusan mahasiswa lainnya menyatakan, ingin ikut untuk menyaksikan budaya yang ditampilkan dalam pujawali ini.
“Semula kami mengundang 15 orang. Perhatian mereka besar sekali semua minta datang ke acara ini. Ratusan yang datang. Kita mengajak mereka menikmati memahami budaya yang kita lakukan, yang berkaitan dengan Tri Hita Karana bahwa kita memiliki unsur pharayangan yang kita tradisikan untuk kita rawat setiap tahun sekali dalam bentuk piodalan,” ujarnya.
Sutama menambahkan, undangan itu murni untuk mengajak mereka menyaksikan pergelaran budaya yang ditampilkan dalam pujawali tersebut.
“Kita minta melihatnya dari sisi keberagaman budaya Indonesia, bagian dari bhineka tunggal ika,” kata dia.
Adapun pergelaran budaya yang ditampilkan dalam pujawali ini, diantaranya tari Rejang Dewa yang dari mahasiswa, tari Rejang dari Dharma Wanita dosen FBS, dan topeng bondres Rare Kual yang merupakan alumni.
Sementara, mahasiswa Universitas Pasundan Bandung, Maza Atma Negara mengaku senang bisa ikut menyaksikan pergelaran budaya yang ditampilkan dalam pujawali tersebut.
“Keren banget sumpah. Saya sendiri orang melayu melihat budaya tertarik banget kayak unik, terus lelaguannya adem gitu. Pokoknya luar biasa, tidak sia-sia jauh-jauh pertukaran pelajar ke Bali,” kata mahasiswa semester tujuh jurusan Ilmu Komunikasi UNPAS itu.
Sekedar informasi, pujawali yang digelar 5 tahun sekali pada Purnama ketiga ini semestinya dilaksanakan pada tahun 2020 lalu. Namun, karena pandemi Covid19 pujawali ini pun diundur dan digelar pada Sabtu 10 Septeber 2022. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.|YS|