Singaraja, koranbuleleng.com| Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Buleleng, Selasa, 6 Desember 2022. Para sopir mengeluh dengan kondisi ini karena sangat merugikan pekerjaan dan menunda kelancaran pengiriman barang, Selasa, 6 Desember 2022.
Dari pantauan, wartawan koranbuleleng.com di SPBU yang ada di Jalan WR Supratman, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, terlihat antrean panjang truk maupun mobil pengguna BBM Solar lainnya. Antriannya mengular hingga 500 meter. Panjangnya antrian itu, karena sopir menangti kedatangan pasokan BBM Solar di sejumlah SPBU.
Sopir Bahan Bangunan, Edi Sastrawan mengatakan antrean panjang ini sudah terjadi beberapa hari belakangan. Bahkan, dia harus rela pulang tanpa mendapat bahan bakar karena sudah kehabisan. Sehingga, pekerjaannya pun menjadi tersendat. Selain itu, karena harus mengantri lama ia harus dimarahi oleh atasannya karena lambat untuk melakukan pengiriman.
“Kami kadang dimarahi karena lambat pengiriman. Bagaimana bisa cepat hampir setengah hari habis untuk antre BBM dan belum tentu dapat. BBM itu kan kebutuhan primer untuk mengangkut sembako, dan kebutuhan lain. Otomatis jadi tersendat jika BBM susah,” ujarnya.
Dia berharap, ditengah kenaikan harga BBM saat ini. Pasokan BBM ke SPBU diperlancar. Sehingga, para sopir tidak kesusahan dan mengantri di SPBU. “Harga BBM kan sudah naik tapi tidak apa-apa, kami berharap BBM tetap ada sehingga kami sopir bisa lancar bekerja dan pulang bawa rejeki untuk anak istri,” katanya.
Hal sama juga dirasakan Sopir Material, Gede Budi mengatakan antrian panjang karena kelangkaan BBM Solar ini sudah terjadi sejak empat hari. Hal itu, juga sama terjadi di seluruh Bali.
“Sudah terjadi antrian sejak 4 hari lalu. informasinya antrean di SPBU seluruh Bali. Mungkin karena kendala di jalan atau bagaimana saya sendiri kurang tahu,” kata dia.
Sementara, Pengelola SPBU Penarukan Ketut Kuntiada mengatakan, saat ini pengiriman pasokan Solar sedikit terhambat. Dimana, sebelumnya pihaknya menerima 8000 liter solar per dua hari sekali. Kini diterima, lima hari sekali. Untuk mengantisipasi, hal yang tidak diinginkan pihaknya pun meminta bantuan kepolisian untuk melakukan pengaturan arus.
Kuntiada menyebut, sebelumnya saat pasokan BBM Solar lancar, tidak ada antrian sepanjang saat ini di SPBU Penarukan. “Kemarin tanggal 5 Desember datang, sekarang langsung habis karena di SPBU lain kosong. Kalau di tempat lain ada, disini seminggu belum habis. Tidak ada antrian panjang seperti sekarang,” kata dia.
Antrian panjang juga terjadi di SPBU Banyuasri, Singaraja. Bahkan, antrean terjadi hingga malam hari dan membuat kemacetan di simpang jalan Sudirman dan Ahmad Yani. |YS|Â